Berita Nasional

VIDEO Menghitung Peluang Mega dan JK Menjadi Capres di 2024, 'Rakyat Butuh Perubahan'

Jika ada perubahan konstelasi politik, menurut Refly bukan tidak mungkin Megawati dan JK akan bertarung dalam Pilpres 2024.

Editor: Nani Rachmaini
Tribunnews
Mega da JK 

Refly menilai, Megawati akan melihat saingannya tidak banyak lagi.

Hal ini berbeda dengan Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 saat Mega merelakan Joko Widodo (Jokowi) maju.

Sementara, pada Pilpres 2024 Jokowi tidak akan maju lagi lantaran sudah dua periode jadi presiden.

Bagi JK, lanjut Refly, bahkan bisa dua periode menjadi presiden karena belum pernah menjadi presiden jika berminat mencalonkan diri.

"Siapa tahu? Kalau kita bicara usia, usia itu kan tergantung. Kalau maintenance-nya bagus, ya orang yang lebih senior dari kita bisa saja jauh lebih sehat dibandingkan kita semua yang jauh lebih muda. Dan ini akan mengubah konstelasi yang luar biasa," ujarnya.

Terganjal Parpol?

Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan semua kemungkinan bisa terjadi dalam politik.

"Dalam politik memang serba mungkin, termasuk kemungkinan Mega dan JK maju pilpres 2024. Tapi kemungkinan dalam politik bisa diukur dengan mudah," ujar Adi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (25/1/2021).

Untuk Megawati sendiri, Adi memprediksi Ketua Umum PDI Perjuangan itu tak akan maju dalam Pilpres 2024.

Sebab, semua jabatan politik prestisius sudah berhasil direngkuh oleh Megawati. Megawati sendiri diprediksi hanya akan berperan sebagai king maker.

"Saya melihat Megawati tak bakal maju pilpres karena karir politiknya paripurna. Semua jabatan politik prestisius sudah direngkuh termasuk jadi presiden," kata dia.

"Megawati sepertinya lebih cenderung memilih sebagai king maker karena kemungkinan besar tak maju pilpres. Apalagi saat ini PDIP kadernya berlimpah dan yang potensial maju seperti Ganjar, Risma, Puan," imbuhnya.

Hal tersebut, kata Adi, berbeda dengan JK yang belum pernah menjabat sebagai presiden. JK sendiri diketahui dua kali menjabat sebagai wakil presiden.

Meski demikian, Adi melihat JK akan terkendala oleh dukungan parpol. Sebab Partai Golkar yang menjadi tempat bernaung JK diprediksi akan mendorong Airlangga Hartarto dibanding JK.

"Beda dengan JK yang belum pernah jadi presiden, jadi wajar jika JK dikaitkan dengan Pilpres 2024. Problemnya, apakah ada parpol yang siap sokong JK maju? Apalagi ketum Golkar Airlangga Hartarto juga digadang siap tanding Pilpres," tandasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved