Berita Sungai Penuh
Kebakaran di Sungai Penuh, Kandang Ayam Potong di Dusun Bendar Baru Ludes Terbakar
Informasi yang diperoleh kajadian kebakaran ini terjadi sekira pukul 22.30 Wib. Sijago merah menghanguskan dengan cepat kadang ayam yang terbuat dari
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAIPENUH - Satu unit kadang ayam di Dusun Bendar Baru Desa Gedang, Kota Sungai Penuh, pada Sabtu (23/1/2021) malam ludes dilalap si jago merah.
Informasi yang diperoleh kajadian kebakaran ini terjadi sekira pukul 22.30 Wib. Sijago merah menghanguskan dengan cepat kadang ayam yang terbuat dari bambu tersebut.
"Ya, kejadian malam tadi, sekitar pukul 22.30 lah, waktu kejadian warga melihat api sudah membesar, kejadianya di sebelah rumah saya, berutung cepat dipadamkan," ungkap Adi salah seorang warga setempat Minggu (24/1/2021).
Baca juga: VIDEO Mahfud MD Beri Tanggapan terkait Polemik Aturan Wajib Jilbab bagi Siswi Non-Muslim di Padang
Baca juga: Militer AS Bertahan di Laut China Selatan, Pejabat Beijing Geram sampai Beri Peringatan Ini
Baca juga: Daya Beli Meningkat, UMKM di Jambi Mulai Bergairah Lagi, Pendapatan Capai 75 Persen
Sementara itu, Kapolsek Sungai Penuh, IPTU Yudistira dikonfirmasi membenarkan Kadang ayam desa Gedang, kecamatan Sungai Penuh terbakar.
"Ya, kandang ayam potong dengan ukuran 8 X 12 meter itu yang terbuat dari bahan kayu dan bambu milik H. DPT Zulfasri, karena terbuat dari bambu sehingga api cepat membesar," jelasnya.
Api dapat di padam sekira pukul 22.45 Wib oleh masyarakat sekitar lokasi dan di bantu oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Sungai Penuh sebanyak 3 Unit Mobil Damkar.
"Beruntung cepat dipadamkan dan tidak menjalar kerumah warga," ujarnya.
Akibat kandang ayam terbakar membuat anak ayam 12 kotak lebih kurang 1.200 ekor hangus terbakar pada saat kejadian tersebut.
"Pada saat kejadian kebaran tersebut tidak adanya Korban jiwa dan Kerugian materil lebih kurang Rp.75.000.000," sebut kapolsek.
Sedangkan penyebab kebakaran lanjutnya, saat ini masih dalam lidik pihak Kepolisian.
"Berdasarkan keterangan dari menantu Korban Budi Gusril bahwa kandang ayam tersebut menggunakan sistem pemanas dan menggunakan tunggku batu bara, serta dengan menggunakan penerangan litrik," pungkasnya.