Dibalik Rasa Bahagia Kalina Ocktaranny, Tersimpan Kesedihan yang Mendalam, Anak dan Ortu tak Datang
Bahagia karena pria yang ia sayangi, Vicky Prasetyo, memperlihatkan keseriusannya menjalin rumah tangga setelah resmi melamar.
TRIBUNJAMBI.COM - Dibalik perasaan bahagia, tersimpan rasa sedih luar biasa di benak Kalina Ocktaranny.
Bahagia karena pria yang ia sayangi, Vicky Prasetyo, memperlihatkan keseriusannya menjalin rumah tangga setelah resmi melamar.
Namun, sedih karena saat Vicky melamar, orangtua dan anak Kalina tidak hadir.
Dengan berlinang air mata, mantan istri Deddy Corbuzier itu menyebut tidak mengetahui keberadaan kedua orangtua dan anaknya sekarang.
Baca juga: Chord Kunci Gitar Esok Kan Bahagia - DMasiv: Hidup yang Kujalani Masalah yang Kuhadapi
Baca juga: TGB Ungkap Fenomena Baru di Indonesia yang Mulai Mengkhawatirkan, Ini Dampak Buruknya!
"Jujur aku berharap banget di sini ada Azka di sebelah aku, ada Mama aku, ada Papa aku, dan aku enggak tahu mereka sekarang ada di mana.
Bahkan untuk balas WhatsApp aku saja enggak," ucap Kalina sambil menangis dikutip Kompas.com dalam siarang langsung kanal YouTube Dapur Bincang Online, Minggu (24/1/2021).
Sambil menitikkan air mata, Kalina mengatakan tidak ada satu pun keluarga intinya datang di dalam hari lamarannya.
"Kalaupun yang aku punya keluarga, aku ngerasa sendiri. Yang ada di sini, tante aku, tante Amel dan sahabat-sahabat aku.
Bahkan yang saudara sama aku enggak ada di sini," ungkap Kalina yang tersedu-sedu dikutip Kompas.com dalam siaran langsung kanal YouTube Dapur Bincang Online, Minggu (24/1/2021).
Kalina berterima kasih dengan pihak keluarga Vicky Prasetyo karena telah menganggap sebagai bagian dari keluarganya.
Kalina berharap bahwa lamaran dan nantinya akan menjadi pernikahan yang terakhir di dalam hidupnya.
"Karena aku butuh imam, butuh orang yang menjaga aku. Kalaupun aku yang memang harus dipanggil duluan, aku ada dalam pelukan kamu.
Karena aku mau jadi istri kamu, aku mau jadi istri kamu sayang," ucap Kalina sebagai tanda menerima lamaran Vicky Prasetyo.
Tampak Kalina langsung salim tangan kepada Vicky Prasetyo dan saling berpelukan.
Baca juga: NASIB Hambali, Teroris yang Ditakuti AS Karena Insiden Bom Bali 2002, 18 Tahun Dipenjara Guatanamo
Sebagai informasi, pembawa acara lamarsn Vicky Prasetyo dan Kalina Ocktaranny beberapa kali menegaskan bahwa acara ini diselenggarakan dengan menerpakan protokol kesehatan berkait pandemi Covid-19.
Vicky sempat menunda hari lamaran mereka karena Kalina jatuh sakit dan harus menjalani perawatan.
Sementara itu, Vicky berusaha meluruskan maksud pernyataan tunangannya tersebut.
Dia mengatakan ibunda Kalina tengah sakit dan tidak bisa bepergian jauh.
"Karena kondisi beliau sampai saat ini, aku WhatsApp-an terakhir sama aku dalam kondisi yang sangat prihatin, masih dalam perawatan," ungkap Vicky.
Sebelum melangsungkan acara lamaran dengan Kalina, Vicky mengaku telah meminta doa kepada Deddy Corbuzier sebagai mantan suami tunangannya itu.
Pemilik nama lahir Hendrianto itu mengharapkan bisa menjalani komunikasi dengan baik dengan Deddy Corbuzier.
"Aku juga tadi habis WhatsApp sama mas Deddy Corbuzier.
Terima kasih brother, aku bilang hari ini aku lagi ada lamaran sama Kalina.
Aku bilang mohon doanya ya brother. Karena biar bagaimanapun, Azka tinggal bersama Papanya di sana," kata Vicky Prasetyo.
"Walaupun sudah mantan suami, aku berusaha dan berharap untuk bisa menjalani komunikasi yang sebaik mungkin.
Ya mungkin nanti insyaallah Azka juga sama-sama Cinta, Mano, sama Ben bisa jadi kebersamaan," ujar Vicky Prasetyo melanjutkan.
Sebagai informasi, Vicky dan Kalina beberapa kali menegaskan bahwa acara ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan berkait pandemi Covid-19.
Vicky sempat menunda hari lamaran mereka karena Kalina jatuh sakit dan harus menjalani perawatan.
Vicky dan Kalina berencana bakal melangsungkan pernikahan pada 21 Februari 2021 mendatang
Baca juga: Chord Kunci Gitar Kartonyo Medot Janji-Denny Caknan: Kok Kebangeten Men, Sambat Blas Raono Perhatian
Baca juga: FPI Minta Keadilan, Kini Laporkan Kematian 6 Anggotanya ke Komite Antipenyiksaan Internasional