Berita Jambi
Kisah Pencarian Korban Tenggelam di Taman Rajo Oleh Tim Penyelam Basarnas, Tak Sesuai Prediksi Awal
Pada Jumat (22/1/2021), Tribunjambi.com berkesempatan berbincang bersama Suharmoko Pratama.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rahimin
Kisah Pencarian Korban Tenggelam di Taman Rajo Oleh Tim Penyelam Basarnas, Tak Sesuai Prediksi Awal
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Monang Widyoko
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pada Jumat (22/1/2021), Tribunjambi.com berkesempatan berbincang bersama Suharmoko Pratama.
Pria 28 tahun ini merupakan anggota tim penyelam dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Jambi.
Ia turut ambil andil dalam pencarian petugas keamanan suatu perusahaan di Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muarojambi yang tenggelam pada Selasa, 19 Januari 2021 lalu dari perahu rakitnya.
Kemudian korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada Rabu, 20 Januari 2021.
Baca juga: Pedas Sindiran Rocky Gerung ke Jokowi Soal Banjir di Kalsel Masak Sarjana Kehutanan Tidak Mengerti
Baca juga: Warga Desa Suak Putat Blokir Jalan, Pihak Perusahaan Minta Proses Hukum Tetap Berlanjut
Baca juga: Syekh Rajab Langsung Terbang ke Indonesia setelah Mimpi Habib Luthfi Duduk di Samping Rasulullah
Anggota tim penyelam Basarnas yang akrab dipanggil Moko ini pun menceritakan proses pencariannya di dalam air.
"Cuaca pada pagi itu cukup cerah. Syukurnya tidak terjadi hujan atau pun angin kencang," ucapnya.
"Aliran arus sungai Batanghari pagi itu pun tidak terlalu deras. Bisa dibilang tenang saat dilihat dari daratan," tambah Moko.
Moko bersama satu rekannya, Ardyanto, yang juga ikut menyelam ke dalam sungai pun mulai berganti pakaian. Serta menggunakan peralatan selam seperti oksigen, kaki katak selam, dan lainnya.
Ketika mulai masuk ke dalam air, ternyata apa yang dirinya prediksi di awal tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di dalam air.

"Ternyata yang saya prediksi itu salah. Di atas air sungai terlihat tenang dan di dalam air ternyata arus sungai cukup deras," ujar Moko.
Selain arus dalam sungai yang deras, kapal-kapal pun banyak melintasi lokasi pencarian. Dirinya khawatir posisi korban akan berpindah karena terbawa arus dari kapal maupun arus bawah sungai.
"Kami pun melakukan pencarian dengan pola setengah lingkaran. Dan kami menelusuri dengan luas kira-kira 15 meter," tuturnya.
Selama di air Moko dan rekannya tidak dapat melihat apa-apa. Karena kondisi dari sungai Batanghari sendiri memiliki visibilitas 0 persen.
Baca juga: Pemkab Sarolangun Anggarkan Rp 2,2 Miliar Untuk Pilkades Serentak
Baca juga: Harga Mahal, Sekda Tebo Imbau Masyarakat Manfaatkan Pekarangan Rumah Untuk Tanam Cabai
Baca juga: Lagi Lagi, Tim Spartan Polres Bungo Amankan Pelaku PETI Pakai Mesin Dompeng di Sungai Buluh