Pemprov Jambi Siapkan Fasilitas Donor Plasma Konvalesen, Mantan Pasien Covid-19 Didata

RSUD Raden Mattaher kini sedang mempersiapkan pengobatan pasien Covid-19 dengan metode donor plasma konvelesen

Editor: Deddy Rachmawan
Tribunjambi/Rara khushshoh
Alat penyimpan vaksin corona di Jambi 

Pemprov Jambi Siapkan Fasilitas donor plasma konvalesen, Mantan Pasien Covid-19 Didata

TRIBUNJAMBI.COM –   Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher kini sedang mempersiapkan pengobatan pasien Covid-19 dengan metode transfusi plasma convalescent/konvalesen atau donor plasma konvalesen.

"Kita lagi mempersiapkan ke arah itu. Semuanya, alat-alat dan bahan habis pakai serta kesediaan orang-orang yang sudah sembuh untuk mendonorkan darahnya," kata Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi, dr Feri Kusnadi, kepada Tribun, Selasa (19/1).

Ia berharap hal itu segera terwujud. Terlebih pencanangan donor plasma konvalesen sudah dilaksanakan secara nasional Senin lalu. 

Johansyah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Jambi juga menyampaikan dinas kesehatan sedang mempersiapkan data orang yang sudah sembuh dari Covid-19 (penyintas) dan bersedia menjadi donor.

Berdasarkan laman resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), terapi plasma konvalesen dilakukan dengan memberikan plasma atau bagian darah mengandung antibodi dari orang yang telah sembuh (survivor atau penyintas) kepada pasien yang sakit.

Laiknya vaksin, metode terapi plasma ini dilakukan dengan dimasukkan ke tubuh pasien.

Bedanya, vaksin merupakan virus yang dilemahkan, sedangkan plasma konvalesen merupakan antibodi yang dimasukkan ke tubuh pasien.

Kepala UTD PMI Kota Jambi, dr Junika Permana menjelaskan, metode itu diaplikasikan pada pasien yang mengalami kondisi tertentu.

"Tidak semua pasien bisa ditangani dengan metode transfusi plasma konvalesen. Ada kondisi tertentu yang bisa dikategorikan pasien ini bisa diobati dengan metode itu," terangnya.

Kondisi yang dimaksud adalah saat pasien butuh perawatan intensif dengan tingkat gejala sedang hingga berat, sesuai dengan rekomendasi dokter yang menangani.

Junika menjelaskan, terapi plasma konvalesen bukan hal baru dalam dunia medis, hanya saja baru dicanangkan oleh pemerintah sebagai alternatif pengobatan Covid-19 beberapa waktu lalu.

Metode ini sudah cukup lama diterapkan sebagai metode alternatif dalam pengobatan.

Namun, terapi ini tidak dipakai rutin sehingga PMI tidak melakukan penyetokan plasma konvalesen. 

Di Jambi, terapi plasma konvalesen ini belum diterapkan, walau mulai banyak diterapkan di Pulau Jawa. PMI juga belum menerima permintaan plasma konvalesen hingga kini.

Selain itu, karena ini merupakan metode alternatif, belum diketahui tingkat efektivitas penyembuhannya terhadap Covid-19.

Meski belum diterapkan di Jambi, PMI Jambi siap menyediakan dengan didukung PMI dari daerah lain. Sebab, saat ini ada alat-alat penunjang yang belum tersedia di PMI Jambi.

Baca juga: Donald Trump Surati Joe Biden, Begini Respons Presiden AS Terpilih

Baca juga: VIDEO Ramai Tanda S.O.S di Pulau Laki, Lokasi jatuhnya Sriwijaya Air

Baca juga: Penerbit BIP Beri Hadiah Tahun Baru Buku Bacaan untuk Rumah Baca Kakita Jambi

Baca juga: Siapa Sosok Brigjen Ida Utari? Polwan Bintang Satu yang Dampingi Komjen Listyo Sigit Prabowo

"Tapi bukan berarti kita tidak bisa melayani ini. Kita bisa droping dari PMI lain. Kita memang belum produksi sendiri, tapi kita bisa mengambil dari PMI lain yang sudah produksi. Artinya, ketika ada kebutuhan, kita bisa melayani," tandasnya.

Sementara itu Ketua IDI Wilayah Jambi Deri Mulyadi menyebutkan ada beberapa hal yang perlu disiapkan untuk melakukan donor plasma konvalesen ini.

Pemerintah daerah, kata dia, harus memiliki data

orang-orang yang sembuh dari Covid-19. Selain itu perlu adanya koordinasi rumah sakit dan Palang Merah Indonesia (PMI) setempat mengenai penerapan ini.

"Yang punya teknologi itu ya rumah sakit umum dan PMI," ucapnya.

Sepengetahuan Deri di RSUD Raden Mataher sudah memiliki alat tersebut.

Deri mengatakan, sebelum ini Provinsi Jambi pernah mengoordinasikan mengenai metode terapi plasma konvalesen dalam penanganan pasien corona.

"Pengobatan mengenai plasma konvalesen, tapi tidak tahu follow up- nya gimana," kata dia. (kip/are/cin)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved