Siapakah Kisworo, Berani Perintah Jokowi Panggil Pengusaha Batu Bara, Disebut Penyebab Banjir Kalsel

Presiden Joko Widodo dikritik akibat menyebut banjir bandang yang menerjang Kalimantan Selatan akibat cuaca ekstrem dan keadaan alam.

Editor: Teguh Suprayitno
Dok. pribadi
Kisworo Dwi Cahyono, Direktur Eksekutif WALHI Kalsel berani perintahkan Presiden Jokowi untuk memanggil pengusaha batu bara di Kalsel yang dituding sebagai pebab banjir bandang. 

Siapakah Kisworo, Berani Perintah Jokowi Panggil Pengusaha Batu Bara, Sebut Penyebab Banjir Kalsel

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Joko Widodo menyebut banjir bandang yang menerjang Kalimantan Selatan akibat cuaca ekstrem dan keadaan alam.

Kontan Direktur Eksekutif Wahan Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi) Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono mengkritik Presiden Jokowi.

Menurut Kisworo banjir bandang disebabkan lingkungan yang kadung rusak akibat tambang batu bara.

Ia pun minta Presiden Jokowi untuk memanggil pemilik perusahaan yang dinilai telah merusak lingkungan Kalsel.

Berdasarkan catatan Walhi, 50 persen dari lahan di Kalsel telah beralih fungsi menjadi tambang batu bara dan perkebunan sawit.

Baca juga: Menohok, Jawaban Walhi Soal Banjir Kalsel: Presiden Jangan Salahkan Hujan, Mending Gak Usah Datang

Baca juga: Awalnya Tertawa, Kini Presiden Jokowi Mulai Rasakan Efek Samping Vaksin Sinovac, Ini Kata dr Tirta

Dengan rincian, terdapat lahan tambang sebanyak 33 persen dan kelapa sawit 17 persen.

Makanya, ia mengaku tidak kaget jika bencana banjir terjadi saat ini dan terparah dari tahun-tahun sebelumnya.

"Padahal, sudah sering saya atau Walhi Kalsel ingatkan."

"Kalsel dalam kondisi darurat ruang dan darurat bencana ekologis," ujar Kisworo, pada Selasa (19/1/2021), dikutip dari Kompas.com.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) dari atas jembatan Pakauman yang dilintasi Sungai Martapura, Kabupaten Banjar.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) dari atas jembatan Pakauman yang dilintasi Sungai Martapura, Kabupaten Banjar. (Dok Setpres)

Menurut catatan Walhi, banjir kali ini menjadi yang terbesar dan terluas sejak 2006.

Memang ia membenarkan, bencana banjir sejatinya sudah menjadi bencana yang berulang di Kalimantan Selatan.

Misalnya pada 2006 lalu, banjir besar pernah melanda Kalsel.

Tetapi, banjir tersebut tidak sampai merendam 11 kabupaten/kota seperti saat ini.

"Melihat bencana yang selalu terulang. Bahkan setelah 2006, awal tahun 2021 ini bisa dikatakan banjir terbesar dan terluas di Kalsel melingkupi 11 kabupaten/kota," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved