Begini Kondisi Amerika Jelang Pelantikan Presiden Terpilih Joe Biden
Tindakan pencegahan ekstra itu muncul setelah sejumlah perusuh dari pendukung Donald Trump yang terlibat dalam penyeberbuan gedung Capitol AS pada 6 J
TRIBUNJAMBI.COM - Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan pemerintah federal sedang meminta Biro Investigasi Federal (FBI) melakukan pemeriksaan terhadap 25 ribu pasukan Garda Nasional yang diterjunkan dalam mengamankan pelantikan Presiden terpilih Joe Biden.
Hal ini dilakukan menyusul kekhawatiran meningkatnya ancaman dari dalam jajaran keamanan yang menjaga pelantikan.
Tindakan pencegahan ekstra itu muncul setelah sejumlah perusuh dari pendukung Donald Trump yang terlibat dalam penyeberbuan gedung Capitol AS pada 6 Januari nlalu ternyata memiliki hubungan dengan militer, di dalam angkatan darat.
Kepada Washington Post, Senin (18/1/2021), seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan namanya disebut, mengatakan Angkatan Darat bekerja sama dengan FBI untuk memeriksa semua aparat keamanan yang menjaga pengamanan selama pelantikan.
Baca juga: Daftar Harga HP Samsung Harian Seri Galaxy A01 Core hingga Terbaru Galaxy S21 Ultra 16GB/512GB
Baca juga: Saya Bukan Pembunuh Jenderal, Kesaksian Yanti Ungkap Penindasan Terhadap Perempuan di Tragedi 1965
Baca juga: Gara-gara Tanah 3000 Meter, Seorang Anak Tega Gugat Ayahnya Sendiri Rp 3 Miliar
“Angkatan Darat menyadari akan ancaman tetapi tidak mengumpulkan intelijen domestik itu sendiri,” kata pejabat itu.
Tidak jelas seberapa luas pemeriksaan FBI terhadap personel militer.
Pemeriksaaan datang ketika ribuan pasukan berseragam ‘kamuflase’ berpatroli di jalan-jalan ibukota negara, yang telah berubah menjadi benteng keamanan dan pagar menjelang pelantikan. Banyak penjaga bersenjata.
Mayjen William J Walker, komandan Garda Nasional DC mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Defense One bahwa pemeriksaaan ini sudah dilakukan militer AS terhadap anggotanya selama ini untuk memastikan tidak adanya personil yang terkoneksi dengan jaringan eksrimis.
"Untuk penyebaran ini semua orang dilakukan pemeriksaan tambahan, tetapi itu lebih merupakan jaminan, karena kami melakukan semua yang dapat kami lakukan [untuk] mengenal personil kami, tentara dan petugas udara kami," kata Walker.
Sekretaris Angkatan Darat Ryan D McCarthy, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Associated Press (AP) bahwa sejauh ini proses pemeriksaan belum menandai adanya masalah dengan pasukan yang datang untuk membantu menjaga pelantikan Presiden terpilih.
"Kami terus melalui proses, dan mengambil pandangan kedua, ketiga melihat setiap individu yang ditugaskan untuk operasi ini," kata McCarthy kepada AP.
Ia melaporkan bahwa pemeriksaan sedang dilakukan oleh FBI dan dijadwalkan selesai sebelum Hari Pelantikan pada Rabu (20/1/2021).
McCarthy mengatakan kepada AP bahwa dia telah mengatakan kepada komandan untuk mengawasi setiap masalah dalam unit mereka.
Pemeriksaan ekstra menunjukkan tingkat kekhawatiran tinggi pejabat AS menuju pelantikan presiden.
Presiden Trump akan menjadi presiden pertama yang lengser sejak 1869 melewatkan pelantikan penggantinya. Artinya Trump tidak akan menghadiri acara pelantikan Biden pada 20 Januari mendatang.
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Darat mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Secret Service atau pasukan pengamanan presidenn AS untuk menentukan anggota militer mana yang akan diterjunkan dalam pelantikan, setelah melalui pemeriksaan latar belakang tambahan.
Sumber : Jelang Pelantikan Presiden AS Joe Biden, Begini Situasi Keamanan di Amerika Serikat, FBI Siaga I?