BMKG : Gempa Susulan Masih Terjadi, Masyarakat Sulbar Diminta Tidak Eksodus, 'Tenang dan Waspada'
Rentetan gempa susulan masih terus melanda wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) hingga Selasa (19/1/2021). BMKG minta warga untuk tenang dan tetap waspada.
Selepas akan nikahnya di posko pengungsian, Arbol yang merupakan koordinator posko bantuan media pengungsi tampak tak surut menjalankan misi kemanusiaan.
Pantauan Tribun Timur yang terposting di media sosialnya, dia memposting bantuan kebutuhan bayi seperti susu dsn popok serta pembalut wanita.
"Popok, Bubur, susu, biskut bayi, pembalut. Silahkan merapat, terbatas Posko Kemanusiaan tamao,"tulisnya.
Beberapa postingan Arbol lainnya tampa melayani pengungsi gempa di posko bahkan merawat seorang pengungsi yang terbaring sakit.
Tinggal di kandang
Saat ini belasan ribu warga korban gempa Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), memilih mengungsi. Mereka masih takut pulang ke rumah setelah merasakan gemba berkekuatan 6,2 magnitudo.
Saat ini ada sekitar 10 lokasi pengungsian di Majene dan Mamuju.
Beberapa diantaranya memanfaatkan kandang ayam sebagai tempat tinggal sementara.
Mereka makan sembari menghirup bau ayam ternak. Bukan cuman dewasa, pengungsi ini ada juga dari golongan anak-anak.
Warga saat ini sangat membutuhkan bantuan tenda, air bersih hingga kebutuhan bayi di posko pengungsian masih belum merata.

Misalnya yang dialami puluhan warga Kelurahan Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Mereka terpaksa tinggal di dalam kandang ayam yang hanya beralaskan tikar terpal.
"Ijin kami butuh tenda kasian warga saya yang tinggal dibawah kolom kandang Ayam Potong Posko Desa Maliaya, ada yang jual tenda hubungi saya Kades Maliaya," tulis Masri diunggahan postingan Facebook.
Saat dihubungi tribun-timur.com, Minggu (17/1/2021), Masri menuturkan bahwa sudah ada bantuan tapi belum cukup.
Terutama tenda untuk para pengungsi yang masih tinggal di kandang ayam.