SNMPTN
KABAR GEMBIRA! IPB University Buka Jalur Mandiri Buat Ketua OSIS, Kuota Tahun Ini 4.250 Mahasiswa
Buat kalian yang menjabat Ketua OSIS berkesempatan nih masuk IPB University lewat jalur mandiri.
TRIBUNJAMBI.COM, BOGOR -- Buat kalian yang menjabat Ketua OSIS berkesempatan nih masuk IPB University lewat jalur mandiri.
Para penerimaan mahasiswa baru di jalur mandiri, IPB University menambah jalur baru yaitu Ketua Osis.
Hal itu diungkapkan Wakil Rektor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr Drajat Martianto, Senin (18/1/2021).
“Jalur ini menjadi bagian dari upaya mencetak calon pemimpin masa depan.
Ketika sudah masuk jalur Ketua OSIS maka akan dilakukan talent mapping sebagai dasar untuk pengembangan potensi,” papar Martianto.
Baca juga: Update Informasi Terbaru SNMPTN 2021 di ltmpt.ac.id, Masa Sanggah Kuota SNMPTN Diperpanjang
IPB University akan menerima 4.250 mahasiswa pada tahun perkuliahan 2021 ini.
Penerimaan mahasiswa baru ini akan dilakukan melalui tiga jalur masuk yaitu melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN 2021) dan Jalur Mandiri IPB University.
Selain itu, lanjutnya, mahasiswa yang masuk jalur ini akan diperkuat dalam pengembangan softskill dan karakter.
“IPB University memiliki peran besar dalam mencetak calon pemimpin bangsa dan menjadi trendsetter perubahan,” jelas Martianto.

Sebelumnya, Jalur Mandiri di IPB memiliki beberapa cara yaitu Jalur Ujian Tulis Masuk Berbasis Komputer, Jalur Prestasi Internasional dan Nasional, Jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dan Jalur Kelas Internasional.
“Masing masing program studi memiliki keketatan yang bervariasi,” paparnya.
Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria, mengatakan bahwa saat ini IPB University sudah menyiapkan kurikulum 2020 yang memperkuat growth mindset.
Baca juga: Informasi SNMPTN 2021 dan Daftar 44 Politeknik Negeri di Indonesia yang Bisa Jadi Pilihan
Growth mindset ini, kata Arif, sangat diperlukan untuk menghadapi jaman ini, sebuah jaman yang penuh ketidakpastian, jaman era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity), pesatnya teknologi informasi, juga bencana COVID-19.
“COVID-19 merupakan satu contoh bentuk ketidakpastian, kita tidak bisa memprediksi kapan akan berakhir,” ungkapnya.
Menurut dia, dengan growth mindset para generasi muda akan memiliki pola pikir bahwa segala sesuatu akan berubah akan berkembang.