Ibu Ungkap Pembunuhan Terhadap Anaknya, Nyamar jadi Pengemis atas Petunjuk Sang Anak di Dalam Mimpi

Bukan hanya karena modal nekat, Amaya melakukan itu lantaran seakan mendapat petunjuk dari mendiang putrinya ketika dirinya sedang tidur.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ilustrasi 

Pada 30 November, dia memberitahu ibunya akan pergi ke jalan utama di mana orang biasa membeli ponsel curian.

Itu terakhir kali sang ibu dan putrinya berbicara.

Tubuhnya ditemukan tewas keesokan harinya di dalam gedung kumuh.

Kantor Kejaksaan Agung mengatakan pemimpin geng lokal, yang dikenal sebagai Tazmania, memerintahkan agar gadis itu ditangkap.

Lynda Michelle Amaya lalu dipukuli dan ditikam. Tubuhnya dimasukan ke dalam tas hitam oleh para tersangka.

Komplotan itu diduga menggunakan gerobak daur ulang dan memindahkan tubuhnya ke sebuah bangunan yang sedang dalam proses pembongkaran.

Jenazahnya dibiarkan tertutup selimut begitu saja.

Nathalie Amaya mengetahui melalui berita lokal bahwa tubuh seorang gadis telah ditemukan di sebuah gedung yang ditinggalkan di San Bernardo.

Dia saat itu sempat mengunjungi kantor pemeriksa medis setempat.

Tapi petugas berulangkali mengatakan jenazah itu bukan putrinya. Mereka mengklaim korban berusia antara 19 dan 23 tahun.

Namun, petugas tidak pernah meminta pemeriksaan DNA lebih lanjut.

Teman dan anggota keluarga, melakukan pencarian di seluruh kota, tanpa mengetahui bahwa remaja tersebut sebenarnya telah ditemukan oleh polisi.

Nelson Amaya mengungkapkan anggota geng menelepon keluarganya.

Mereka sempat meminta uang tebusan, dengan imbalan bisa memulangkan Lynda dengan aman.

Baru pada tanggal 1 Januari Nathalie Amaya mengetahui bahwa tubuh putrinya yang hilang sudah berada di kamar mayat setempat.

Sumber : Seorang Ibu Menyamar Jadi Pengemis Buru Pembunuh Putrinya: Dia Berbisik untuk Saya Lakukan Ini

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved