Demi Guru Honorer, Orang Ini Rela Lari '10 Kali Keliling Bumi', Roni Dapat 3925,11 Km

Demi guru honorer, orang-orang ini rela berlari setara 10 kali keliling bumi. Roni Pramudya dari Universitas Sanata Dharma berlari3925,11 Km.

Editor: Duanto AS
Panitia LG4C
Para pelari JB Playon, klub lari alumni Kolese de Britto Yogyakarta, saat lari untuk LG4C, pada Desember 2020. 

Demi guru honorer, orang-orang ini rela berlari setara 10 kali keliling bumi. Roni Pramudya dari Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan total jarak tempuh 3925,11 Km. 

TRIBUNJAMBI.COM - Rekor menarik kembali dipecahkan oleh gerakan penggalangan dana untuk pendidikan melalui jalur olahraga: 3001 pelari, pejalan cepat, penyepeda menempuh akumulasi jarak 424.398 kilometer (km) selama 31 hari. Ini setara 10,6 kali mengitari bumi.

Berlangsung selama 31 hari pada Desember 2020, gerakan belarasa Lari dan Gowes Caritas Christmas Cross Challenge 2020 (LG4C) berhasil menghimpun donasi sebesar Rp 6.114.950.000.

Seluruh hasil donasi disumbangkan bagi para guru honor prasejahtera di luar Jawa. Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia (AAJI) bersama dengan Yayasan KARINA- KWI, Komisi Pendidikan KWI dan Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD-KAJ) menggagas gerakan belasarasa ini di Indonesia serta 17 negara di wilayah Eropa, Amerika, Asia, serta Timur Tengah.

Sr. Dr. Yustiana, CB., dengan rekor 846 km jalan dan lari untuk LG4C di Yogyakarta, pada Desember 2020.
Sr. Dr. Yustiana, CB., dengan rekor 846 km jalan dan lari untuk LG4C di Yogyakarta, pada Desember 2020. (Panitia LG4C)

Dalam briefingnya kepada tim media pada Minggu (17/1/2021), Christiano Hendra Wishaka, Ketua Panitia Pelaksana LG4C, memberi paparan, menyusul penutupan resmi program ini.

"Kita bersyukur pada Tuhan serta berterimakasih kepada 3001 pelari, pejalan kaki, penyepeda, serta segenap dermawan atas partisipasi maksimal mereka," kata Hendra.

Baca juga: Cinta - Ramalan Zodiak Besok Senin, Gemini Disarankan untuk Tidak Menutup-nutupi Masalah yang Ada

“Tingginya semangat berbagi secara nyata melalui LG4C, amat menggembirakan serta membangkitkan optimisme di tengah beratnya masa pandemi," kata Hendra.

Yayasan KARINA, lembaga kemanusiaan di bawah payung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), mengatur penyaluran donasi.

Yayasan ini menjalankan Program Bantuan Pendidikan bersama Komisi Pendidikan KWI dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi KWI.

Dalam percakapan dengan tim media LG4C, Direktur Eksekutif Yayasan KARINA -KWI Dr Fredy Rante Taruk Pr, mengatakan hasil donasi akan disalurkan secara cepat dan tepat.

Laporan penyaluran akan diterbitkan secara bertahap hingga Desember 2021.

“Donasi utama diberikan kepada sekitar 2000-an guru honor prasejahtera. Sisanya disalurkan untuk perbaikan sekolah=sekolah rusak di wilayah 27 provinsi Indonesia,” ujar pastor yang disapa Romo Fredy.

Menurut Fredy, KARINA-KWI akan berupaya maksimal agar seluruh donasi benar-benar sampai ke tangan mereka yang paling membutuhkan.

“Ini dana publik yang harus dikelola dengan akuntabel, akurat, transparan”, ujar doktor bidang ekonomi bisnis ini menegaskan.

Ignatius Kardinal Suharyo memimpin misa penutupan LG4C di Katedral Jakarta, pada 14/01/2021
Ignatius Kardinal Suharyo memimpin misa penutupan LG4C di Katedral Jakarta, pada 14/01/2021 (Panitia LG4C)

Terkait penerima bantuan, KARINA-KWI bekerjasama dengan Komisi Pendidikan KWI melakukan seleksi dan verifikasi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved