Senyum Bangga Kim Jong Un Pamerkan Senjata, 'Klaim Senjata Terkuat di Dunia' Benarkah? Ini Bentuknya

Kim Jong Un tersenyum lebar saat Korea Utara memamerkan senjata yang mereka sebut senjata terkuat di dunia.

Editor: Rohmayana
ist
Gambar ini diambil pada 14 Januari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 15 Januari menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi isyarat dari tribun selama parade militer merayakan Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang. (KCNA VIA KNS / AFP) 

Pada Rabu sebelumnya, Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin dan anggota Komite Sentral partai, mengkritik militer Korea Selatan karena mengatakan telah mendeteksi tanda-tanda parade di Pyongyang pada hari Minggu.

Tindakan tersebut merupakan ekspresi dari "pendekatan bermusuhan" Selatan terhadap Utara, katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Kemarahan Kim Jong Un Akibat Ekonomi Korea Utara Hancur Karena Covid-19, Dua Orang Ini Dieksekusi 

Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, baru-baru ini mengkritik pemerintah Korea Selatan.

Ia menyampaikan kritiknya saat menghadiri pertemuan akhir Kongres Partai Kedelapan.

Hal itu berkaitan dengan parade militer yang diadakan di ibu kota Korea Utara, Pyongyang, selama akhir pekan lalu.

Dilansir CNN, Kim Yo Jong menyebut otoritas Korea Selatan bersikap aneh terhadap parade militer yang diselenggarakan pemerintah Korea Utara.

Dia menganggap pemerintah Korea Selatan terlalu 'curiga' dengan apa yang dilakukan Utara.

"Kami hanya mengadakan parade militer di ibu kota, bukan latihan militer yang menargetkan siapapun atau meluncurkan apapun."

"Mengapa mereka repot-repot mengikuti apa yang terjadi di Utara," kata Kim dalam pernyataan yang diterbitkan kantor berita KCNA.

"Orang Selatan adalah kelompok yang benar-benar aneh (dan) sulit dimengerti," imbuhnya.

Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019.
Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019. (AFP/POOL/JORGE SILVA)

Baca juga: Sinopsis The Front Line, Menyelidiki Mata-Mata Korea Utara dalam Perang Saudara

Semua itu bermula dari Kongres Partai Kedelapan selama seminggu lalu.

Kongres diadakan sebagai acara berkumpulnya para penguasa di Korea Utara.

Kongres tersebut merupakan pertemuan untuk membahas keberhasilan dan kegagalan di tahun-tahun lalu dan menetapkan agenda dalam waktu dekat.

Biasanya, kongres ini diadakan setiap lima tahun sekali.

Namun, acara tersebut diberhentikan oleh ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, setelah tahun 1980.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved