Berita Nasional
IPW Bongkar Alasan Khusus Jokowi Pilih Listyo Prabowo Jadi Calon Tunggal Kapolri Gantikan Idham Azis
IPW pun mengungkap alasan khusus Jokowi pilih Listyo Sigit Prabowo jadi calon Kapolri ganti Idham Azis.
"Hal itu tidak masalah. Sebab mengangkat kapolri adalah hak prerogatif presiden," ungkap Neta pada Rabu (13/1/2021), dikutip dari Kompas.com.
Neta menilai, dipilihnya Listyo Sigit Prabowo sebagai calon kapolri mirip dengan penunjukan Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian beberapa tahun lalu.
Sebab, keduanya sama-sama terpilih saat masa pensiunnya masih panjang.
"Saat itu Tito adalah kader muda Polri yang masa pensiunnya masih panjang, sekitar enam tahun lagi."'
"Sama halnya dengan Sigit yang baru pensiun di tahun 2027," kata Neta.
Selain itu, Neta juga melihat peluang para anggota polisi yang masih muda atau junior untuk menduduki posisi strategis semakin terbuka.
Artinya, terbuka potensi bagi para junior untuk melompati seniornya dalam mengisi posisi strategis tersebut.
Untuk itu, Listyo diharapkan dapat membuat keseimbangan jika terpilih nantinya.
"Dalam menyusun personel Polri ke depan, Sigit diharapkan mampu membuat keseimbangan agar para senior tidak merasa ditinggalkan," tutur Neta.
Respon KPK
Mantan Wakil Ketua KPK, Indriyanto Seno Adji juga ikut merespons penunjukkan Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri oleh Presiden Jokowi ke DPR RI.
Ia meminta masyarakat tidak meragukan kemampuan dari Kepala Bareskrim Polri ini.
Sebab, menurutnya Komjen Listyo Sigit memiliki kemampuan variatif profesionalitas.
Terlebih di bidang reserse kriminal (reskrim) sebagai karakteristik dan front gate penegakan hukum dari Polri.
"Jadi, tidak perlu diragukan kemampuan operasional penegakan hukum dan managerial SDM kelembagaan Polri," kata Indriyanto kepada Tribunnews.com, Rabu (13/1/2021).