Sriwijaya Air Jatuh

BEGINI Cara Tim DVI Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182, Meski Bagian Tubuh Tak Utuh

Upaya tim pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, sudah mendapatkan lebih dari 200-an kantong.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
Ada beberapa jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ditemukan tak utuh. Foto: Petugas mengumpulkan kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara Selasa (12/1/2021) 

TRIBUNJAMBI.COM - Upaya tim pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, sudah mendapatkan lebih dari 200-an kantong.

Banyaknya kantong jenazah yang diserahkan ke tim Identifikasi Korban Bencana Nasional (DVI), dikarenakan beberapa korban ditemukan dengan kondisi tak utuh

Oleh karena itu proses mengidentifikasi tubuh korban Sriwijaya udara tidak utuh dengan mencocokkan DNA.

Saat ini, tim Identifikasi Korban Bencana Nasional (DVI) menerima 155 kantong mayat korban kecelakaan udara Sriwijaya.

Baca juga: UPDATE Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182, Tim Gabungan Kumpulkan Jasad di 239 Kantong Saat Ini

Baca juga: Analisis Data Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh: Diduga Upaya Pindah Jalur, Pesawat Oleng dan Mesin Hidup

Baca juga: Salat Gaib untuk Pilot Sriwijaya Air SJ-182 , Keluarga Kapten Afwan Sudah Ikhlas Atas Tragedi Ini

Hal ini diungkapkan oleh Polri Divhumas Karopenmas, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono, Jumat (15/1/2021) di Rumah Sakit Polisi Kramat Jati, Jakarta Timur.

Hingga saat ini, kata Rusdi, pihaknya sudah mendapatkan kantong jenazah sebanyak 155 kantong jenazah dan masih melakukan sejumlah proses untuk dapatkan data-data dari temuan tersebut,

Hingga saat ini tim DVI telah memasuki tahap rekonsiliasi atau pencocokan.

Mayoritas proses menggunakan korban DNA yang cocok dan DNA keluarga biologis.

Diharapkan dengan lebih banyak DNA diharapkan akan dicocokkan, maka semakin banyak identitas korban ditemukan diajukan kepada keluarga.

Sementara itu, Kepala Kepala DVI Kepolisian Nasional DVI Pusdokkes, Komisaris Pemeriksaan DNA Ahmad Fauzi memang membutuhkan lebih banyak waktu daripada pemeriksaan melalui gigi dan sidik jari.

Tetapi dia memastikan bahwa gigi, sidik jari, atau DNA adalah data inspeksi primer sehingga semua dapat dinyatakan akurat.

Pemeriksaan melalui DNA harus dilakukan jika tim DVI tidak menemukan benda tubuh dalam bentuk rahang atau sidik jari.

Baca juga: Tetap Waspada Potensi Banjir dan Longsor di Sarolangun, BPBD Beri Peringatan

Baca juga: Rasa Pra dan Pasca Divaksin Ala Apoteker, Bidan, dan Dokter di Kota Jambi

Baca juga: Ditodong Temannya Sendiri, Eka Disekap di Dalam Kontainer di Bukit Baling, Ribuan HP Bawaan Dirampas

"Jika tubuh tidak utuh, kita perlu DNA membutuhkan waktu lebih lama karena ada tahapan," jelas Fauzi.

Maka Fauzi berharap keluarga bersabar atas proses yang tengah berlangsung.

Sebab menurutnya proses DVI lebih baik lambat asal tepat dibanding pihak tim DVI terburu-buru sehingga salah identifikasi.

Menunggu Sampel DNA Keluarga Tiga Jenazah Korban Sriwijaya Air

Tim DVI masih kurang data DNA keluarga untuk tiga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Saat ini sudah 134 sampel DNA yang diterima oleh Tim DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, saat ini ada 134 sampel DNA untuk 59 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Sehingga masih ada tiga korban lagi yang membutuhkan sampel DNA keluarga, agar genap menjadi 62 korban seperti yang ada pada data manifes penerbangan.

"Masih kami tunggu, mudah-mudahan tidak lama lagi genap 62 korban kami punya sampel DNA-nya," terang Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Sementara, saat ini Tim DVI telah memiliki 139 kantong berisi bagian tubuh korban penerbangan Jakarta-Pontianak itu.

Petugas gabungan membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut.
Petugas gabungan membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. ((KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG))

Selain itu, Tim DVI juga telah terima 46 kantong properti yang diduga milik korban yang ikut dalam penerbangan tersebut.

Rusdi memastikan saat ini proses rekonsiliasi atau pencocokan antara DNA korban dan DNA keluarga korban masih berlangsung.

Ia berjanji akan terus melakukan proses identifikasi sampai tidak mendapatkan lagi kantong jenazah dari tim pencarian.

"Tim akan bekerja sampai body part tidak dikirimkan lagi oleh tim pencari."

"Kami akan bekerja optimal dan beri kepastian pada keluarga," janjinya.

Sementara, Tim DVI Polri kembali berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Total sudah 12 jenazah teridentifikasi.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, keenam jenazah yang berhasil teridentifikasi itu dicocokkan melalui sidik jari dan DNA korban dengan DNA keluarga.

Keenam korban itu ialah Pipit Piyono, Ricko, Supianto-Dania, Yohanes Suherdi, Ihsan Adhlan Hakim, dan Mia Tresetyani.

Dari keenam korban, berdasarkan data manifes, Mia Tresetyani merupakan pramugari atau awak kabin pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

"Sehingga total sampai pukul 18.00 WIB ini sudah 12 korban yang berhasil teridentifikasi," terang Rusdi dalam konferensi pers, Kamis (14/1/2021).

Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes dr Ratna mengatakan, selain dari sidik jari, ada juga korban yang berhasil teridentifikasi dari pencocokan DNA.

Pencocokan DNA itu dilakukan terhadap tiga kantong jenazah yang dikirim ke RS Polri Kramat Jati.

Dari tiga kantong jenazah, ada dua kantong jenazah yang berasal dari satu jenazah.

"Jadi ada yang satu bagian tubuh milik satu orang dan dua bagian tubuh milik satu orang," terang Ratna dalam rilis tersebut.

Kedua identitas yang berhasil dicocokkan lewat DNA itu ialah atas nama Ricko dan Pipit Piyono.

Baca juga: Analisis Data Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh: Diduga Upaya Pindah Jalur, Pesawat Oleng dan Mesin Hidup

Baca juga: Keluarga Kapten Afwan Ikhlas jika Jasad Almarhum Tak Ditemukan: Istrinya Sudah Move On, Menerima

Baca juga: Lagi Tanding, Live Streaming Thailand Open 2021 Sekarang, Ahsan/Hendra Main, Jonatan Christie Nanti

Satu potongan tubuh yang diketahui milik Ricko cocok dengan DNA milik ayahnya bernama Demianus Marlette.

Sementara, dua potongan tubuh cocok dengan DNA milik Ujay dan Sumini.

Ketiga DNA tersebut merupakan DNA dari masing-masing orang tua kandung korban.

Sebelumnya, Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi enam jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Mereka adalah Okky Bisma, Asy Habul Yamin, Khasanah, Fadly Satrianto, Indah Halimah Putri, dan Agus Minarni.

Berikut ini daftar nama penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang beredar di publik:

Kru

1. Capt Afwan

2. Diego Mamahit

3. Dhika

4. Okky Bisma (Teridentifikasi)

5. Mia Tresetyani (Teridentifikasi)

6. Gita Lestari

Penumpang

1. Suyanto

2. Riyanto

3. Angga Fernanda

4. Rion Yogatama

5. Arifin Ilyas

6. Sugiono Effendy

7. Yohanes

8. Pipit Piyono (Teridentifikasi)

9. Pana Widia Nursanti

10. Beben Sopian

11. Razanah

12. Sarah Beatrice Alomau

13. Feliks Wnggo

14. Yohanes Suherdi (Teridentifikasi)

15. Ricko (Teridentifikasi)

16. Arneta Fauzia - Fao Nuntius Zai

17. Zurisya Zuar Zai

18. Umbu Kristin Zai

19. Kolisun

20. Supianto - Daniya (Teridentifikasi)

21. Rizki Wahyudi - Arkana Nadhif Wahyudi

22. Rosi Wahyuni

23. Indah Halimah Putri (Teridentifikasi)

24. Nabila Anjani

25. Makrufatul Yeti Srianingsih

26. Mulyadi

27. Khasanah (Teridentifikasi)

28. Andi Syifa Kamila

29. Capt Didik Gunardi (kru)

30. Fadly Satrianto (kru) (Teridentifikasi)

31. Yunni Dwi Saputri (kru)

32. Isti Yudha Prastika (kru)

33. Grislend Gloria Natalies (kru)

34. Oke Dhurrotul (kru)

35. Rahmania Ekananda

36. Dinda Amelia

37. Fazila Ammara

38. Fathima Ashalina M

39. Asy Habul Yamin (Teridentifikasi)

40. Faisal Rahman

41. Iuskandar

42. Nelly

43. Ratih Windania

44. Yumna Fanisyatuzahra

45. Rahmawati

46. Toni Ismail

47. Athar Rizki Riawan

48. Ihsan Adhlan Hakim (Teridentifikasi)

49. Putri Wahyuni

50. Muhammad Nur Kholifatul Amin

51. Agus Minarni (Teridentifikasi)

52. Shinta.

(Wartakotalive.com/M24)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kebanyakan Jenazah Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Ditemukan Tidak Utuh, Begini Cara Identifikasinya

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kebanyakan Sudah Tak Utuh, Terungkap Cara Petugas Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182,

https://kaltim.tribunnews.com/2021/01/15/kebanyakan-sudah-tak-utuh-terungkap-cara-petugas-identifikasi-jenazah-korban-sriwijaya-air-sj-182?page=all

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved