Pengakuan Ridwan Kamil Dua Kali Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Begini Efek Sampingnya
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku tak merasakan efek serius setelah dua kali disuntik vaksin Covid-19 Sinovac.
Vaksin virus corona asal China Sinovac kini bernama CoronaVac.
Pasca mengantongi izin darurat EUA ini, vaksin virus corona Sinovac atau CoronaVac ini bisa beredar dan digunakan.
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito dalam konferensi pers secara virtual, Senin (11/1) menjelaskan, berdasarkan data interim hasil uji klinis III di Bandung
"Hasil efficacy uji klinis di Bandung 65,30 persen," kata Kepala BPOM Penny, Senin (11/1).
Oh iya, efficacy atau efikasi merujuk tingkat kemanjuran atau khasiat vaksin.
Baca juga: Heboh Beredar Video Detik-detik Suasana Kabin Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sebelum Jatuh, Jadi Viral
Baca juga: SIMAK Fatwa MUI untuk Vaksin Covid-19 dari Sinovac China dan Biofarma, Ini Isinya
Ini adalah kondisi setelah subjek yang mendapatkan penyuntikan vaksin virus corona setelah kedua kali mendapatkan vaksinasi.
Ini akan nampak efek kemanjuran saat subjek yang mendapatkan vaksin virus corona ini kembali berkegiatan di tengah masyarakat, apakah ia terhindar dari paparan corona atau tidak.
Adapun,kata Penny, data imunogenisitas vaksin ini sampai 3 bulan cukup baik, yakni di atas 99 persen.
Imunogenisitas menggambarkan kadar antibodi yang meningkat kemudian bisa menetralisir dan membunuh virus yang masuk ke tubuh manusia.'
Penny juga menjelaskan, secara keseluruhan, vaksin virus corona ConanaVac aman digunakan dengan efek samping adalah ringan dan sedang.
"Efek samping yang timbul berupa nyeri, iritasi, pembengkakan. Adapun efek sistemik berupa nyeri otot, fatigue dan demam," kata Penny dalam konferensi pers, Senin (11/1).
Penny juga menyebut, efek samping berat yang banyak ditakutkan akan dialami setelah menerima vaksin virus corona bikinan Sinovac dalam tingkat yang rendah.
Dari proses pengujian BPOM, efek samping berat hanya terjadi sekitar 0,1 hingga 1 persen usai vaksin virus corona disuntikkan ke dalam tubuh seseorang.

"Frekuensi efek samping dengan derajat berat adalah sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya sekitar 0,1 sampai 1 %," ujar Penny.
Kata Penny, efek samping vaksin virus corona yang telah disebutkan merupakan efek samping yang lumrah ketika seseorang menerima dosis vaksin, bahkan bisa dengan cepat hilang.