Keamanan Amerika Serikat Semakin Mencekam, FBI Takutkan Adanya Ancaman Pemberontakan

Pihak FBI juga menginformasikan mengenai adanya pasukan bersenjata ke bergerak masuk ke ibu kota Washintong DC

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
(AFP PHOTO/ROBERTO SCHMIDT)
Massa pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bentrok dengan pasukan keamanan saat mereka menerobos masuk ke Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari 2021. 

TRIBUNJAMBI.COM - Situasi di Amerika kian mencekam, protes masa yang tak terima pencopotan Doland Trump terus menggema.

Situasi keamanan Amerika Serikat semakin mencekam jelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat menggantikan Donald Trump

Rakyat Amerika seprti kembali ke masa lalu saat perang suadara di negara itu

Pihak FBI juga menginformasikan mengenai adanya pasukan bersenjata ke bergerak masuk ke ibu kota Washintong DC

Selain itu, sebuah laporan cukup mengejutkan di mana akan terjadi sebuah protes besar-besaran atas lengsernya Donald Trump.

Menurut 24h.com.vn, pada Selasa (12/1/21), FBI melaporkan, telah menerika informasi bahwa protes bersenjata telah disiapkan di 50 ibukota negara bagian AS.

Termasuk di antaranya Capitol dan Washington DC dalam beberapa hari mendatang sebelum 20 Januari.

CNN melaporkan AS telah melakukan langkah pengamanan yang semakin diperkuat, sebelum pelantikan Biden.

Badan penegak hukum negara bagian, federal dan lokal sedang mempersiapkan kemungkinan kekerasan skala yang lebih besar.

Daripada kerusuhan di gedung kongres AS pada 6 Januari, menewaskan sedikitnya lima orang.

Bahkan ketika penyelidik federal terus melacak tersangka dari kerusuhan di gedung parlemen.

Ada kekhawatiran bahwa pengepungan Gedung Capitol hanyalah awal dari potensi aksi kekerasan dari Para pendukung Trump yang diprovokasi oleh tuduhan dari Presiden AS saat ini, bahwa pemilu itu "dicurangi".

"Demonstrasi bersenjata direncanakan di semua negara bagian, berlangsung dari 16 Januari dan berlangsung setidaknya hingga 20 Januari, dan Capitol, berlangsung 17 Januari hingga. 20 Januari, "kata sumber FBI.

FBI juga prihatin tentang ancaman pemberontakan jika Trump disingkirkan sebelum 20 Januari dengan menerapkan Amandemen ke-25.

Pada 8 Januari, FBI menerima informasi tentang sebuah kelompok yang meminta orang lain untuk bergabung dengan mereka.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved