UMKM Jambi
Pedagang Bakso Tusuk Ini Tetap Setia Mangkal Depan SMP 11, Omsetnya Bisa Sejutaan per Hari
Ketika mendengar kata bakso, kita akan membayangkan makan berkuah yang disajikan dalam mangkok dan memakai mie
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI –Ketika mendengar kata bakso, kita akan membayangkan makan berkuah yang disajikan dalam mangkok dan memakai mie sebagai pelengkap.
Namun berbeda dengan yang disajikan oleh Kardi yang berasal dari Jawa Tengah.
Bakso buatannya tidak memakai kuah, namun hanya ditusuk dalam sebatang lidi yang telah dihaluskan lalu ditambahkan saus sambal .
“Biasanya para pelanggan minta ditambahkan cabai rawit dan saus sambal untuk menambahkan sensasi pedas dan rasa yang enak," ujarnya kepada tribunjambi.com beberapa hari yang lalu.
Bisnis jajanan yang dijual Kardi memang tampak sepele.
Namun, siapa sangka, dari bisnis bakso tusuk ini ia mampu meraup omzet 1 -2 juta setiap harinya.
Kardi dalam membuat bakso tusuknya memilih bahan-bahan yang bermutu baik.
Bakso tusuk buatannya berasal dari daging ayam bagian dada yang memang mempunyai tekstur yang baik ditambah racikan bumbu dan komposisi perpaduan tepung yang pas membuat bakso tusuknya mempunyai ciri yang khas dibandingkan dengan bakso tusuk yang lain.
Pri asan Jawa Tengah ini dalam menjajakan bakso tusuknya menggunakan sepeda motor setiap harinya.
Sangking larisnya, dalam satu hari dia sampai berjualan dua kali.
Biasanya dari jam 09.00 sampai 12.00 dangannya sudah habis, lalu dia kembali berjualan di tempat yang sama mulai dari 14.00 sampai sore.
Dia dalam menjajakan dagangannya biasanya mangkal di depan Sekolah SMPN 11 Kota Jambi,walaupun dalam masa Pelajaran Jarak Jauh (PJJ ) seperti sekarang ini Kardi masih dapat menjual bakso tusuk.
Pelanggan bakso tusuk Kardi bukan hanya anak sekolah saja tetapi orang dewasa juga menjadi pelanggan tetapnya.
Pelanggannya pun berasal dari Bagan pete, Simpang Rimbo sampai Jembatan Mas Kabupaten Batang hari.
Untuk memperluas jaringan perdagangan, Kardi memberanikan untuk membuka cabang dengan dibantu oleh istrinya sebagai penjual bakso tusuknya.