4 Kelompok Ini Tak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19, Termasuk Ibu Hamil
"Vaksin tidak seperti obat yang dapat menumpuk di tubuh Anda. Jadi, tidak akan mengubah susunan dalam tubuh sehingga menyebabkan efek samping jangka
TRIBUNJAMBI.COM – Vaksin Covid-19 sudah mulai diedarkan ke berbagai negara, bahkan sudah masuk ke negara kita.
Di beberapa negara pun sudah mulai melakukan penyuntikan vaksin tersebut.
Sementara, untuk di Indonesia sedang diatur distribusi vaksin Covid-19 agar tepat pada sasaran penggunaannya, karena ada prioritas.
Ada dua jenis vaksin yang sudah diberi izin edar sebagai penggunaan darurat, yakni vaksin Moderna dan Pfizer.

Menurut pakar penyakit menular dari Vanderbilt University, Dr William Schaffner, kedua jenis vaksin tersebut telah diperiksa secara ketat oleh badan berwenang dan independen.
Jadi, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk mengkhawatirkan keamanan vaksin tersebut.
Baca juga: Download Lagu MP3 Nissa Sabyan Full Album, Ada Video Religi terbaru 2020 Spesial Habib Syech.
Baca juga: Cara Daftar Kuis Jebreeet Indosiar Live 1-9 Januari 2021 Jam 13.30, Hadiah Ratusan Juta Rupiah
"Vaksin tidak seperti obat yang dapat menumpuk di tubuh Anda. Jadi, tidak akan mengubah susunan dalam tubuh sehingga menyebabkan efek samping jangka panjang nantinya," ucapnya.
Menurut data Cleveland Clini, agar vaksin ini benar-benar ampuh menghentikan pandemi, harus ada sekitar 50 hingga 80 persen populasi yang harus mendapatkan vaksin agar tercapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Namun, ada beberapa kelompok orang yang tidak boleh mendapatkan vaksin.
Berikut beberapa kelompok orang yang tidak boleh mendapatkan vaksin:
1. Orang dengan alergi
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada beberapa orang yang pernah mengalami reaksi alergi parah setelah mendapatkan vaksin Covid-19.
Itu sebabnya, CDC menyarankan agar orang-orang yang memiliki reaksi alergi parah terhadap salah satu bahan dalam vaksin Covid-19 untuk tidak boleh melakukan suntik vaksin.
Orang yang pernah mengalami reaksi alergi parah terhadap jenis vaksin lain atau terapi suntik juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan vaksin.
Mereka yang memiliki riwayat reaksi alergi parah yang tidak terkait dengan vaksinasi (makanan, racun, hewan peliharaan, lateks) masih bisa mendapatkan vaksinasi.
Baca juga: Kisah Penangkapan Maharani Putri di Perumahan Mewah Muaro Jambi, Sabu 42 Kg di Septictank
Baca juga: Jokowi Divaksin Covid-19 Duluan, Kenapa Bukan Koruptor? Susi Pudjiastuti: Maksudmu Vaksin Membunuh?