Selama Pandemi Covid-19, Pendapatan Dari Sektor Retribusi Parkir di Batanghari Kurang Dari Target

Pendapatan Dari Sektor Retribusi Parkir di Batanghari Kurang Dari Target

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Musawira

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Pendapatan asli daerah (PAD) dari tarif retribusi parkir di Batanghari tidak melampaui target selama 2020.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Penataan Lalu Lintas dan Terminal Dinas Perhubungan Batanghari, Dwi Wasto Asmi.

Ia mengatakan, selama masa pandemi Covid-19, mobilitas orang dan barang mengalami penurunan secara drastis, sehingga sangat berdampak pada retribusi parkir.

Baca juga: 17 Remaja Diangkut Petugas Trantib Pasar Jambi Saat Asik Berada Dalam Kamar Hotel Malam Hari

Baca juga: Promo Giant Terbaru 8 Januari 2021, Harga Murah Popok Beras Susu Gula Udang Daging Alpukat Cake

Baca juga: Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini Jumat 8 Januari 2021, Papa Surya Minta Andin dan Al Cerai?

“Yang dibebankan pemerintah sebesar Rp 300 juta dan Rp 156 juta dari dua tarif retribusi parkir,” kata Dwi Wasto Asmi, Jumat (8/1/2021).

Pemasukan dari tarif retribusi parkir ini terdiri dari dua yakni tarif retribusi parkir tepi jalan umum dan tarif retribusi tempat khusus parkir.

Tarif retribusi parkir tepi jalan umum selama 2020 hanya sebesar Rp 110 juta.

Sedangkan retribusi khusus tempat parkir sebesar Rp 114 juta.

"Tak berhasilnya melampui target itu, dikarenakan dimasa pandemi ini banyak masyarakat yang berdiam diri di rumah. Apalagi adanya diterapakan kebijakan PSBB," katanya.

Sejauh ini, tempat khusus parkir di batanghari hanya ada empat yakni Parkir pasar keramat tinggi, Parkir pasar PU KM V Tembesi, Parkir pasar sungai rengas dan BBC.

“Kalau mobilitias kembali normal, kita akan berupaya semaksimal mungkin pada 2021 agar pencapaian PAD bisa sesuai target,” pungkasnya.