VIDEO Harga Kedelai Naik, Pengelola Tahu di Batanghari Kini Kurangi Produksi, Semula 7.000 Tahu
Tahu goreng yang dirinya produksi itu dijual satuan Rp 400, namun seringnya pembeli dari pasar mengambil kantongan dijual Rp 20 ribu, satu kantong dii
Penulis: A Musawira | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Cipto Supriyadi (30) Pengelola usaha tahu goreng di Batanghari, memilih mengurangi jumlah produksi sebagai imbas kenaikan harga kedelai.
Kedelai, dirinya dapatkan dari pengepul di Kecamatan Muara Tembesi ini alami kenaikan, beberapa hari belakangan ini harga kedelai masih diangka Rp 8.700 satu kilogramnya, sedangkan dalam minggu ini naik menjadi Rp 9.500 satu kilogram.
Kenaikan harga kedelai sudah dirasakan di sejumlah daerah. Jika mengalami kenaikan terus menerus maka usaha yang dikelola Cipto ada pengurangan produksi.
Baca juga: Promo KFC Diperpanjang Sampai 7 Januari 2021, Dapatkan Harga Murah Kenyang Makan Berdua
Baca juga: Harga Ayam Potong dan Tahu di Pasar Tanggo Rajo Naik, Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli
Baca juga: VIDEO Detik-detik Kecelakaan Maut yang Menewaskan Artis Chacha Sherly
“kalau untuk harganya sendiri mungkin belum, karena pelanggan pasti banyak yang komplein,” kata Cipto Supriyadi, Rabu (6/1/2021).
Usaha tahu goreng yang dikelolanya, biasanya satu hari ia beli kepada pengepul itu 15-20 karung kacang kedelai. Satu karungnya dengan berat sekitar 50 kilogram.
“Saat ini saya hanya bisa mengambil 10 karung saja, otomatis produksinya berkurang, namun ukurannya tetap kita pertahankan,” katanya.
Tahu goreng yang dirinya produksi itu dijual satuan Rp 400, namun seringnya pembeli dari pasar mengambil kantongan dijual Rp 20 ribu, satu kantong diisi 50 tahu, untuk saat ini.
“Sebelum ada kenaikan ini, harga kantongan masih berkisar Rp 18 ribu, dengan isi 55 tahu, namun adanya kenaikkan dibahan pokok jadi kita sesuaikan,” ujarnya.
Sementara itu, dalam satu hari memproduksi tahu, ia berhasil mencetak sekitar 7.000 tahu, mungkin untuk kedepannya di bawah itu.
“Harapannya semoga harga kedelai turun jadi semua bisa normal lagi sepeeti semula,” pungkasnya.