Gunung Merapi Erupsi, Lava Pijar Tampak di Puncak, Begini Penjelasan Kepala BPPTKG
Gunung Merapi Erupsi, Lava Pijar Tampak di Puncak, Begini Penjelasan Kepala BPPTKG
TRIBUNJAMBI.COM - Kabar terbaru datang dari Gunung Merapi erupsi.
Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso mengungkapkan, saat ini Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi baru, yakni erupsi 2021.
Fenomena ini ditandai dengan pengamatan api diam dan lava pijar yang mulai tampak di puncak Gunung Merapi.
"Saat ini Merapi memasuki fase erupsi baru, yaitu fase erupsi 2021. Fenomena utamanya adalah pengamatan api diam dan lava pijar.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengungkapkan, sejak 31 Desember 2020 pukul 21.08 muncul fenomena masyarakat bisa melihat adanya pijaran sinar di puncak Merapi.
Peristiwa itu terpantau dari CCTV Tunggularum dan thermal camera di Panguk.
Menurut Hanik, pijaran atau sinar yang tampak ini tidak berhenti, hingga terakhir teramati pada Selasa (4/1/2021) pukul 19.52 WIB.
"Muncul api diam lava pijar di dasar Lava1997," imbuhnya Hanik.
Ia menambahkan, citra satelit mengonfirmasi keberadaan gundukan yang diduga adalah material baru. Sebagian mengalami longsor bersama material lama ke arah selatan-barat daya.
"Lava pijar tadi malam ini terus terjadi. Magma sudah muncul di permukaan. Indikator bahwa magma terus menuju ke permukaan," ucap Hanik.
Ia menerangkan, magma ini sudah terakumulasi di bawah permukaan. Posisi magma yang muncul berada di ujung rekahan, munculnya material baru di ujung bibir bawah mengakibatkan ketika ia muncul, langsung runtuh.
Kendati demikian, terkait sudah muncul atau belumnya kubah lava baru, Hanik mengatakan diperlukan pengamatan lebih lanjut.
"Secara fisiknya berupa magma baru yang batasnya ada material lamanya. Ini masih harus terus kita perhatikan, kalau berkembang berarti ada kubah lava baru," bebernya.
Hanik menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi sampai saat ini masih tinggi. Demikian juga dengan deformasi melalui EDM.
"Secara teknis bisa dikatakan saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi 2021. Namun ini baru awal indikasi proses ekstrusi magma yang akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi," tandasnya.