Ragam Penyamaran Intel Polisi Sebelum Lakukan Penagkapan Dari Tukang Bakso Hingga Ajak Warga Mancing

Seperti halnya akan kisah penyamaran intel polisi yang cukup lama nongkrong di sekitar warga sebelum penangkapan seorang teroris.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
Tribunjambi/Ferry Fadly
ilustrasi mancing ikan 

A diketahui menjadi satu dari lima terduga teroris yang dicokok polisi selama akhir pekan kemarin.

Dia merupakan satu di antara orang kepercayaan PW yang menggerakkan organisasi JI di Indonesia.

Rojiun, Ketua RT tempat terduga teroris berinisial A ditangkap.

Nyamar Jadi Tukang Bakso

Tukang bakso yang lewat itu ternyata intelijen andalan polisi.

Warga sekitar tak ada yang menyangka, dia merupakan polisi yang menyamar.

Penyamaran yang alami, membuat orang tertipu dan tak menyangka.

Tukang bakso yang kerap wira-wiri mendorong gerobak itu di jalan itu merupakan intelijen.

Kisah intelijen andalan ini menyentuh hati.

Saat siang, dia jualan bakso kemudian kalau malam jual sekoteng.

Bahkan, intelijen andalan ini kadang menjadi hansip untuk menguntit dan mengumpulkan bukti tentang tindak kejahatan.

Semua kasus kejahatan belum tentu terang benderang, baik pelaku maupun barang buktinya.

Semisal ada saksi yang melihat tindak kriminal tersebut dan ada barang bukti yang ditinggalkan, penyelidikan kemungkinan bisa mulus.

Berbagai upaya dilakukan polisi untuk bisa mengungkap kasus kejahatan. Selain memeriksa tempat kejadian perkara, memeriksa saksi, dan mengumpulkan barang bukti, kadang polisi harus menyamar.

Kadang, tindakan kejahatan sangat minim barang bukti. Di sini polisi yang bertugas di lapangan turun tangan. Mereka turun ke jalan, menelusuri setiap informasi agar pelaku bisa ditangkap.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved