Harga Kedelai Meroket Tinggi, Pengusaha Tempe Ini Bilang ke Presiden Begini
Harga kedelai meroket tinggi. Pemerintah diminta melakukan tindakan untuk menyelamatkan produsen tempe.
Warga Bekasi juga mengeluhkan kehilangan tempe dan tahu karena tidak ada pedagang yang menjualnya.
Makanan yang paling dicari masyarakat Indonesia itu sudah tiga hari menghilang di pasaran atau bertepatan saat Tahun Baru, Jumat (1/1/2021).
Berdasarkan pengamatan Wartakotalive.com, hingga Minggu (3/12/2021) tempe dan tahu masih tidak ada di pasaran.
Baik di pasar tradisional, maupun tukang sayur mayur dekat permukiman warga.
Kepala Pasar Kranji Baru, Amas membenarkan tempe dan tahu tidak ada di pasar sejak awal 2021.
Sampai saat ini, katanya, pedagang di pasar belum ada yang menjual tempe tahu.
"Iya tidak ada yang jual sejak 1 Januari 2021 sampai sekarang," ujarnya, Minggu (3/1/2021).
Amas tak memberi penjelasan tentang tidak ada tempe tahu di Pasar Kranji Baru.
Namun, dia mengatakan, tempe tahu tidak ada di seluruh pasar di Bekasi, bahkan sebagian besar daerah.
"Ini semua rata, buka di sini aja (Pasar Kranji), pasar lain juga sama, di daerah lain juga sama," katanya.
Warga mengeluh
Sementara itu, warga mengeluhkan tidak ada yang menjual tempe tahu di Bekasi.
"Iya saya kemarin mau beli tempe ke Pasar Bintara, terus ke Kranji sama penjual sayur deket rumah engga ada kosong semua engga ada yang jual," kata Richa Nurlela, warga Bintara.
Awalnya, dia hendak membuat tempe orek dan goreng tempe.
Namun, dia terpaksa mengurungkan membuat masakan itu karena tidak ada pedagang yang menjual tempe.