Sepotong Ayam Geprek Berkah Bermitra Dengan JNE, Lezat Ayamnya, Lancar Paketnya
Sepotong Ayam Geprek Berkah Bermitra Dengan JNE, Lezat Ayamnya, Lancar Paketnya
TRIBUNJAMBI.COM - Puluhan bungkus ‘AyamGeprek’ tertata rapi dengan stereofom putih berisi nasi beserta ayam goreng dan sambal tertata di meja warna cokelat. Menu makanan tersebut dirintis Fitri saat pandemi Covid-19 di sela aktifitasnya sebagai guru honorer dilakukan secara daring.
Fitri memanfaatkan ruangan 4x2 meter di rumah subsidi sederhana demi menyambung hidup di tengah pandemi. Usaha wanita 28 tahun tersebut lahir tak lepas dari peran besar JNE sebagai mitra pengantar barang dari pulau Jawa ke Jambi, tempat saat ini ia tinggal.

Fitri mempercayakan JNE sebagai mitra terbaiknya dalam pembelian bahan baku seperti tepung, keju hingga saus.Alasannya sederhana, barang sampai dengan kondisi terbaik tanpa kekurangan suatu apapun.
Ayam geprek yang nikmat dan lezat membutuhkan bahan terbaik berkualitas sehingga diperlukan mitra logistik yang tepat agar tiba di tangan konsumen dalam kondisi baik.

Bermitra dengan JNE lebih menguntungkan dengan barang yang sampai tepat waktu bahkan harapannya bagi Fitri menunggu kedatangan barang dari JNE adalah sebagian dari tanda cinta. “Dalam seminggu ayam geprek yang dijual Fitri bias laku sampai 100 boks streofom. “Cukup lumayan bagi usaha pemula,” kata Fitri.
Berawal dari Jual Daster
Sebenarnya kepercayaan Fitri terhadap JNE sejak 2013 silam dengan belanja kebutuhan sehari-Hari melalui aplikasi jual beli.
Lambat laun, kepercayan tersebut mulai subur dan arahnya ke segmen bisnis yakni untuk dijual lagi. Fitri menjual aneka kebutuhan rumah tangga mulai dari alat dapur hingga baju ibu-ibu sesuai dengan permintaan.
Apalagi JNE juga sudah menggunakan Cash On Delivery (COD) sehingga sebagai penjual bisalebih mudah dan nyaman bertransaksi dengan kurir. “Dengan adanya COD memberikan kemudahan bertransaksi” kata Fitri.
Terkadang pelanggan Fitri belum ada uang sehingga dengan COD bias menyiapkan uang sembari menunggu barang datang.
“ Pengen beli barang nih tapi belum ada uang, bisa pesan dulu dan jelang barang dating bias kumpulkan uang, itu lebih praktis” kata Fitri.
Wanita kelahiran 1992 tersebut memasarkan dagangannya ke daerah pelosok di kabupaten Batanghari Jambi.
Dimulai dari posting di media social lalu menunggu orderan dating setelah itu baru pemesanan dilakukan menggunakan JNE.Butuh waktu 4 sampai 5 hari sampai barang tiba di Jambi kemudian diantar ke Batanghari.
Dengan perjalananhingga 4 jam lamanya barang berupa baju dan sebagian kecil kebutuhan rumah tangga tiba di tangan pembeli. “ Langsung habis soalnya yang datang sudah bagian pembeli yang pesan duluan,” kata Fitri.
Dari kepiawaiannya berjualan membuat jumlah pesaingnya semakin banyak, tapi bagi Fitri itu hanya persoalan rezekisaja. “Kalau rezeki enggak kemana,” tuturnya.