ICW Tak Berkutik Setelah Pimpinan KPK Bicara Begini, Buktikan Bisa 'Kandangi' Dua Menteri Jokowi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kesal dengan kritikan ICW yang kerap menuding era Firli Bahuri cs tak serius memberantas korupsi.

Tribunnews/Herudin
Ketua KPK, Firli Bahuri saat konferensi pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Minggu (6/12/2020) dini hari. KPK menetapkan lima tersangka termasuk Menteri Sosial, Juliari P Batubara terkait dugaan suap bantuan sosial Covid-19 dan mengamankan total uang sejumlah Rp 14,5 miliar yang terdiri dari mata uang rupiah dan mata uang asing. Rinciannya yakni Rp 11,9 miliar, USD 171.085, dan sekitar SGD 23.000. 

ICW Tak Berkutik Setelah Pimpinan KPK Bicara Begini, Buktikan Bisa 'Kandangi' Dua Menteri Jokowi

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menunjukkan kerjanya sekaligus menjawab kritikan indonesia corruption watch (ICW).

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kesal dengan kritikan ICW yang kerap menuding era Firli Bahuri cs tak serius memberantas korupsi.

“KPK mengapresiasi dan berterima kasih atas penilaian ICW yang selalu memperhatikan KPK, namun sayangnya ICW ini seperti orang yang lagi ngidap hypertensi, sehingga seleranya tidak bisa komprehensif, ICW tak bisa nerima yang berasin-asin, maunya yang manis-manis saja, karena kalau asin naik tensi darahnya,” ujar Ghufron melalui keterangannya, Selasa (29/12/2020).

Dalam pandangan ICW, kata Ghufron, KPK adalah komisi penangkap koruptor yang terkesan kerjanya hanya bidang penindakan saja.

Baca juga: Anies Baswedan Bisa Tergeser, Risma Mulai Blusukan ke Kali Ciliwung, Dekati Pemulung dan Gelandangan

Baca juga: Kehebatan Jenderal Agus Subiyanto Sulit Ditandingi, Sosok Prajurit Kopassus Penjaga Presiden Jokowi

Baca juga: Pemerintah Mendadak Larang WNA Masuk, Ternyata Virus Corona Varian Baru Sudah Menyebar ke Negara Ini

Baca juga: Tiba-tiba Fadli Zon Panas dan Tantang Menteri Agama Yaqut Cholil, Apa Urusannya Menag Ngurusi Ini

Padahal, kerja KPK banyak juga bidang lainnya.

“KPK dianggap bekerja dan berprestasi, KPK tidak dinilai kalau mencegah apalagi mengedukasi masyarakat untuk sadar dan tidak berprilaku korup itu dianggap bukan KPK,” katanya.

Ghufron meyakini masyarakat Indonesia saat ini lebih dewasa, lebih berwarna, dan komprehensif seleranya dalam pemberantasan korupsi, sehingga apa yang disampaikan ICW akan bertentangan dengan kesadaran antikorupsi rakyat.

“Rakyat Indonesia orang yang sehat sehingga baik yang manis asin maupun kecut harus dilahap, KPK itu didirikan oleh negara dan didanai untuk mencegah dan menindak, karena itu KPK harus menindak kalau ada tipikor, namun sebelum terjadinya tipikornya KPK juga harus mencegah dan menyadarkan penyelenggara negara dan masyarakat untuk tidak korup,” kata Ghufron.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron memberikan kata sambutan pada acara penganugrahan rangakaian peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2020 di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2020). BPJAMSOSTEK meraih penghargaan sebagai Kementerian Lembaga dengan Unit Pengendalian Gratifikasi Terbaik Tahun 2020 dan diharapkan pengendalian gratifikasi BPJAMSOSTEK semakin baik, bersih dan memenuhi harapan semua pihak.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron memberikan kata sambutan pada acara penganugrahan rangakaian peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2020 di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2020). BPJAMSOSTEK meraih penghargaan sebagai Kementerian Lembaga dengan Unit Pengendalian Gratifikasi Terbaik Tahun 2020 dan diharapkan pengendalian gratifikasi BPJAMSOSTEK semakin baik, bersih dan memenuhi harapan semua pihak. (Tribunnews/Jeprima)

Bahkan, Ghufron mengklaim, ICW tak melihat konteks di tengah Covid-19 di mana lembaga-lembaga negara melambat bahkan berhenti kerja, KPK dengan kekuatan 25% SDM yang bekerja mengawal dana Covid-19 mencapai hasil optimal.

“Hasil dari pencegahan yang dilakukan KPK telah menyelamatkan potensi kerugian negara selama 1 tahun kami bekerja mencapai Rp592 triliun, jauh melebihi 5 tahun kinerja periode sebelumnya yang mencapai Rp63,4 triliun," katanya.

Dua Menteri Ditangkap

Setahun era Firli Firli Bahuri berhasil menangkap dua menteri di kabinet Presiden Jokowi yang melakukan korupsi

Pada 24 November 2020, Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, tak lama setelah mendarat dari perjalanan dinas di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020). KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya. (Tribunnews/Irwan Rismawan)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved