Risma Kaget Tahu Jumlah Anggaran, 'Bukan Duitku', Mau Pakai Sistem Cegah Korupsi Dana Bantuan Sosial

Menteri Sosial Tri Rismaharini sudah blak-blakan mengenai tata kelola anggaran di Kemensos. Risma ingin pakai sistem cegah korupsi dana bansos.

Editor: Rohmayana
ist
Risma saat berkenalan dengan para staff di Kemensos 

Nantinya, menurut Risma, cara tersebut akan diterapkan guna mencegah terjadinya tindakan korupsi di lingkungan Kemensos.

Namun, ia mengaku masih harus mendiskusikan langkah tersebut di kalangan internal.

Hal itu agar tata kelola penyaluran dana bansos Covid-19 dapat berjalan baik.

"Kalau semua pakai sistem elektronik kemungkinan berkurang (terjadinya korupsi)."

"Kalau ada (yang korupsi), itu sudah manusianya," tutur Risma.

"Manajemen harus diperbaiki, memang berat, saya tahu itu tidak mudah."

"Tapi harus saya lakukan karena ini mengelola uang amanat rakyat."

"Itu luar biasa besar duitnya," tambahnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra)

Baca juga: KASIHAN Lesty Kejora, Predikat Wanita Tercantik ke-5 Dunia Kandas, Ternyata Top Beauty World Palsu

Diketahui, satu di antara gebrakan Risma telah terlihat untuk menyalurkan bantuan sosial Covid-19.

Ia menegaskan, bantuan sosial tunai mulai Januari 2020 akan langsung diantar petugas ke alamat masing-masing penerima.

Menurut Risma, program bantuan sosial tunai yang biasanya diambil masyarakat di Kantor Pos akan diubah.

Nantinya, bantuan akan langsung diantar oleh petugas pos ke alamat penerima bantuan.

Tanpa masyarakat harus berbondong-bondong ke Kantor Pos.

Bahkan ke depannya, bantuan sosial tersebut tidak akan diberikan dalam bentuk cash tunai ataupun sembako.

Namun, akan ditransfer ke nomor rekening penerima bantuan, ataupun diantar langsung oleh petugas ke alamat penerima.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menunjukkan sampel barang bukti berupa paket bantuan sosial (Bansos) COVID-19 yang akan diserahkan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (16/12/2020), berdasarkan penelusuran MAKI, paket Bansos COVID-19 yang disalurkan kepada masyarakat oleh Kementerian Sosial berupa 10 kilogram beras, 2 liter
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menunjukkan sampel barang bukti berupa paket bantuan sosial (Bansos) COVID-19 yang akan diserahkan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (16/12/2020), berdasarkan penelusuran MAKI, paket Bansos COVID-19 yang disalurkan kepada masyarakat oleh Kementerian Sosial berupa 10 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, 2 kaleng sarden 188 gram, 1 kaleng roti biskuit kelapa 600 gram, 1 susu bubuk kemasan 400 gram, dan 1 tas kain tersebut hanya seharga Rp188 ribu, dari nominal yang seharusnya bernilai Rp300 ribu (TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Reaksi Gading Marten saat Ditanya Sejauh Mana Hubungannya dengan Karen Nijsen

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved