China Semakin Terancam, Jepang Beli Rudal dan Pesawat Siluman, Bisa Hancurkan Tiongkok dari Jauh
Kekuatan militer negara-negara maju di dunia menjadi sorotan, terutama negara yang rawan konflik seperti China, Amerika, Rusia hingga Jepang.
"Sebagai ekonomi terbesar ketiga dan kekuatan utama, ia harus memastikan pengeluaran militernya tetap tinggi," jelas Xu.
Proyek-proyek ini hampir tidak akan berdampak pada China dalam hal keamanan nasional, kata Xu.
Ia menjelaskan, "Jepang telah mengambil sikap hati-hati dan defensif terhadap China" daripada ofensif dan provokatif dalam beberapa tahun terakhir, karena pembangunan militer China yang komprehensif dan cepat telah membawa lebih banyak keuntungan bagi pasukannya dan lebih banyak pencegahan bagi para pesaingnya di wilayah tersebut.
Menurut para pengamat, upaya mengembangkan rudal anti-kapal jarak jauh adalah skema politik Jepang untuk meninggalkan Konstitusi yang menolak perang, dan secara bertahap memperluas pengaruh militernya dengan kedok "ancaman China".
"Untuk membatalkan Konstitusi Perdamaian adalah tujuan yang dengan tekun dicari Jepang.
"Dengan mengumumkan rencana pertahanan 'untuk melawan kekuatan militer China yang sedang tumbuh,' Jepang dapat mengubah kebijakan pemeliharaan perdamaian yang berorientasi pada pertahanan secara eksklusif menjadi beberapa angkatan bersenjata yang lebih agresif," kata Song Zhongping, seorang ahli militer China daratan dan komentator TV, mengatakan kepada Global Times pada hari Selasa.
Anggaran pertahanan baru Jepang sampai batas tertentu sejalan dengan tata letak AS di kawasan Asia-Pasifik, yang memenuhi kebutuhan kedua negara untuk memperkuat kehadiran mereka dan menekan China, kata para analis.
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Termasuk Militer Paling Kaya di Dunia, Kini Jepang Cetak Rekor Anggaran Militer Demi Hal Ini, Apakah China Bakal Terancam?