Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Natal dalam Keheningan

Bacaan ayat: Lukas 2:11 (TB) Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dari masa ke masa, peristiwa Natal membawa

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi kelahiran Yesus 

Natal dalam Keheningan

Bacaan ayat: Lukas 2:11 (TB) - Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Dari masa ke masa, peristiwa Natal membawa dinamika yang dinamis bagi dan dalam kehidupan.

Sejak dua puluh abad yang lalu, saat berita Natal disampaikan, telah mengubah wajah banyak manusia yang mendengarnya.

Yusuf, Maria, para gembala, orang Majus: telah merespon dengan ketaatan.

Hampir semua tidak memahami inti berita tersebut. Pergumulan demi pergumulan harus dilewati.

Yusuf dengan kegalauannya, karena tunangan yang dikasihinya telah mengandung.

Ketulusan hati membuatnya urung melakukan niat menceraikan setelah malaikat Tuhan menjumpainya.

Maria bergumul dengan dengan ketidaknyamanannya karena harus hamil sementara ia belum bersuami.

Para gembala mengalami peristiwa ajaib ketika mendengar berita dari malaikat Tuhan.

Orang majus melakukan perjalanan jauh setelah meyakini bahwa sebuah bintang menjadi tanda hadirnya seorang Raja bagi bangsa Yahudi.

Waktu berselang, jemaat mula-mula mulai menata diri dalam fokus memberitakan Kabar Baik, harus berhadapan dengan aniaya dan ancaman.

Martir berjatuhan.

Demi iman pada bayi Yesus, mereka rela menyerahkan nyawanya dengan harapan memperoleh kehidupan kekal yang dijanjikan.

Penataan jemaat menjadi semakin mapan ketika pertumbuhan dan pertambahan jumlah jemaat yang semakin meluas.

Perayaan Natal mulai ditata dalam liturgi sakral. Penetapan tanggal berdasarkan perhitungan dibuat. Seiring waktu, semua orang merayakan.

Berabad-abad berselang, Natal menjadi perayaan besar.

Teradopsi menjadi budaya universal yang dirayakan semua orang, tanpa pandang bulu. Pernak pernik mulai dibuat.

Ornamen yang terhubung dalam budaya, mulai diserap.
Natal mulai diperdagangkan.

Natal tiba, menjadi moment berharga untuk menawarkan banyak barang.

Dunia yang semakin modern, menawarkan berbagai aksesoris Natal sebagai pelengkap.

Warna perayaan yang identik dengan kemeriahan menjadi dominan.

Perayaan dengan dana besar menjadi simbol keseriusan dalam menyelenggarakan kegiatan.

Ribuan orang memadati gedung pertemuan.

Gelora olahraga raga disulap menjadi tempat untuk menikmati hingar bingar Natal dengan berbagai atraksi dan tampilan.

Setiap orang dibawa dalam eforia. Tampilan-tampilan menjadi utama, tanpa terkendali: semua mengarah pada pemuliaan diri; dan Natal pun tenggelam, bahkan beritanya tidak lagi bergaung.

Tiba-tiba, covid 19 melanda. Prediksi akan berakhir dalam hitungan Minggu, menjadi bulan; bahkan hampir satu tahun.

Banyak yang tergagap-gagap. Pertanyaan umum yang muncul: Apakah kita bisa merayakan Natal? Pro kontra bersliweran.

Masing-masing dengan asumsi dan klaim. Lambat namun pasti, akhirnya semua sadar untuk merenung dan memberi makna ulang.

"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.", adalah berita kekal yang akan terus bergaung untuk memberi harapan.

Kehadiran Seorang Juruselamat, menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan.

Hari ini kita diajak kembali ke dua puluh abad lampau. Setiap kita hari ini adalah para tokoh yang sedang merenungkan makna Natal.

Kita dipaksa untuk hening sejenak, meninggalkan kemeriahan yang biasa dilakukan setiap Natal tiba.

Berita Natal hendak dikembalikan pada posisinya semula sebagai pusat kehidupan. Natal yang mulai terlihat samar dan kelabu, hendak dikembalikan menjadi jelas.

Merayakan Natal itu suatu penghayatan untuk mengalami perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi dalam iman.

Natal itu tentang lahirnya Juruselamat; bukan guru selamat.

Bayi Yesus adalah pusat Natal, bukan kemeriahan pesta yang hingar bingar.

Natal itu bukan perkumpulan besar orang di satu tempat, namun perjumpaan pribadi dengan Tuhan dalam dinamika kehidupan yang dialami.

Hari ini, ya hari ini, dan akan selalu hari ini: seorang Juruselamat telah lahir untuk menyelamatkan dunia.
Selamat Natal. Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved