WHO Resmi Memulai Investigasi Asal Mula Virus Corona Covid-19, 10 Ilmuwan Internasional Diterjunkan
Berbagai negara belahan dunia telah mengetatkan aktivitas masyarakatnya untuk mencegah penularan Covid-19.
TRIBUNJAMBI.COM - WHO akhirnya resmi memulai investigasi asal mula Covid-19.
Tanpa mau menyalahkan siapapun, WHO ingatkan tujuan utama investigasi.
Pandemi Covid-19 telah melanda dunia kurang lebih selama tahun 2020 ini.
Berbagai negara belahan dunia telah mengetatkan aktivitas masyarakatnya untuk mencegah penularan Covid-19.
Sistem kesehatan di beberapa negara banyak yang kelimpungan, sementara perekonomian tertunduk lesu akibat pembatasan gerak manusia selama penanggulangan pandemi Covid-19 hingga kini.
Baca juga: VIDEO: Berbulan-bulan Alami Hal Ini, Aura Kasih Gugat Cerai Bule Ganteng
Baca juga: Harga Bitcoin Diprediksi Bakal Melonjak Naik di 2021, Capai Rp 777.480.000 Per BTC
Calon vaksin Covid-19 pun kini mulai bermunculan dari beberapa negara dan lembaga, meski tuntasnya pandemi Covid-19 ini secara global diprediksi masih akan memakan waktu yang lama pada tahun 2021 kedepan.
Virus Corona atau pandemi Covid-19 sendiri bermula dari sebuah kota di China bagian selatan, Wuhan.
Kota di Provinsi Hubei itu pun sempat menyita perhatian dunia, lantaran penularan Covid-19 terpantau cukup mencekam dan memakan korban cukup banyak disana.
Meski pemerintah China telah berusaha menanggulangi penyebaran virus, nyatanya Covid-19 tetap menyebar dan ditambah lagi, pergerakan antar masyarakat di era globalisasi semakin mempermudah penularan Corona diawal-awal masa pandemi.
Dunia internasional pun menekan pemerintahan China yang dituding sengaja menutup-nutupi awal mula penyebaran virus Corona ini dan menolak penyelidikan independen dari WHO terkait asal muasal penyebaran virus ini pada awal tahun 2020 lalu.
Kini pandemi Covid-19 telah mendunia dan mirisnya, justru sekarang Wuhan sebagai episenter virus Corona justru mulai pulih kembali, ketika negara-negara lain masih kelimpungan dengan wabah ini.
BBC melaporkan, sebelumnya, Beijing enggan menyetujui penyelidikan independen dan butuh waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi agar WHO diizinkan mengakses kota itu.
Menurut keterangan WHO, sebuah tim yang terdiri dari 10 ilmuwan internasional akan melakukan perjalanan ke kota Wuhan di China pada bulan depan untuk menyelidiki asal-usul Covid-19.
Virus tersebut diduga berasal dari pasar di kota Wuhan yang menjual hewan-hewan beraneka rupa.
Baca juga: VIDEO: Sambil Menangis Siswa SD di Kota Jambi Ini Selamatkan Buku, Suci: Sekolah Kami Sudah Terbakar
Namun pencarian asal usul sumber corona tersebut telah menimbulkan ketegangan, terutama dengan AS.
Pemerintahan Presiden Donald Trump menuduh China berusaha menyembunyikan awal terjadinya wabah corona.
Dan diskursus untuk mencari sebab awal dimana virus Corona bermula pun sedikit mengabur, karena AS dan China selama beberapa bulan terakhir justru saling tuduh terkait aktor dibalik wabah yang merebak di seluruh dunia hingga ini.
Seorang ahli biologi dalam tim yang melakukan perjalanan ke Wuhan mengatakan kepada kantor berita Associated Press, bahwa WHO tidak berusaha untuk menyalahkan siapa pun, melainkan untuk mencegah wabah di masa depan.
Artinya, investigasi WHO disebutkan tidak untuk menetapkan siapa aktor awal dari kekacauan dunia akibat pandemi Covid-19, seperti yang dikhawatirkan China jika penyelidikan ini bertujuan untuj memframing negara mereka sebagai "dalang" pandemi.
"Ini benar-benar bukan tentang menemukan negara yang bersalah," kata Fabian Leendertz dari Robert Koch Institute Jerman.
"Ini tentang mencoba memahami apa yang terjadi dan kemudian melihat apakah, berdasarkan data tersebut, kami dapat mencoba mengurangi risiko di masa depan," tambahnya.
Mengutip BBC, Dr Leendertz mengatakan tujuannya adalah untuk mengetahui kapan virus mulai beredar dan apakah itu berasal dari Wuhan atau tidak.
Misi itu diharapkan berlangsung empat atau lima minggu, tambahnya.
Pada hari-hari awal, virus itu terlacak di sebuah "pasar basah" di Wuhan, provinsi Hubei.
Diduga, di sinilah tempat virus corona melakukan lompatan dari hewan ke manusia.
Tetapi para ahli sekarang percaya, hal itu mungkin hanya diperkuat di sana. Asal-usul virus belum tentu dari sana.
Penelitian menunjukkan bahwa virus corona yang mampu menginfeksi manusia mungkin telah beredar tanpa terdeteksi pada kelelawar selama beberapa dekade.
Desember lalu, seorang dokter China di Rumah Sakit Pusat Wuhan - Li Wenliang - mencoba memperingatkan sesama petugas medis tentang kemungkinan berjangkitnya penyakit baru.
Baca juga: Hutan Tergerus Puluhan Ribu Rakyat Jambi Sengsara, Warsi: Penting Akses Bagi Masyarakat Adat
Namun, sang dokter diberitahu oleh pihak kepolisian untuk berhenti membuat pernyataan palsu dan dia diselidiki karena menyebarkan rumor.
Hingga akhirnya, Dr Li meninggal pada Februari setelah tertular virus corona saat merawat pasien di kota.
Pada bulan April, kecurigaan dan tuduhan muncul bahwa virus itu mungkin bocor dari laboratorium di Wuhan.
Badan intelijen nasional AS mengatakan pada saat itu bahwa virus itu bukan buatan manusia atau hasil rekayasa genetika.
Para pejabat sedang menyelidiki apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan atau melalui kecelakaan laboratorium.
Laporan terbaru di media China menunjukkan bahwa Covid-19 bisa dimulai di luar China.
Tetapi para analis mengatakan laporan itu tidak berdasar, dan kampanye tersebut mencerminkan kecemasan dalam kepemimpinan di Beijing tentang kerusakan reputasi internasional negara itu akibat pandemi.
Baca juga: Ngotot Minta Harta Warisan Lina Jubaedah, Sule Tegas Bilang Begini, Bicara Soal Jalur Hukum