Pindah ke Mar-a-Lago, Donald Trump Ditolak Tetangga hingga Dimnta Pensiun di Tempat Lain!
Pindah ke Mar-a-Lago, Donald Trump Ditolak Tetangga hingga Dimnta Pensiun di Tempat Lain!
Tentu itu dilakukan untuk menghasilkan keuntungan.
Namun Trump wajib memenuhi sejumlah batasan jika mengubah properti pribadi menjadi ladang bisnis.
Batasan itu diatur oleh otoritas Palm Beach, antara lain maksimal hanya 500 anggota, aturan parkir dan lalu lintas kendaraan, hingga anggota klub tidak boleh tinggal di Mar-a-Lago selama sepekan berturut-turut.

Setelah beberapa kali memohon persetujuan atas evolusi properti di rapat dewan kota, Trump dan pengacaranya akhirnya setuju mematuhi aturan 21 hari tersebut.
Namun dia melanggar aturan karena sering tinggal di Mar-a-Lago selama menjabat sebagai presiden dan tampaknya klub itu akan menjadi rumah permanennya setelah meninggalkan Gedung Putih.
Hal inilah yang membuat tetangga dan penduduk sekitar Palm Beach kurang senang.
Tetangga Frustrasi dengan Trump
Tetangga di Palm Beach menjelaskan bahwa mereka frustrasi dengan taktik Trump.
"Ini sudah menjadi sirkus di sana selama empat tahun dan mereka muak dengan itu," kata seorang pemilik rumah Palm Beach kepada CNN.
Tetangga lain mengaku telah mengajukan potensi gangguan jika calon mantan presiden ini tinggal permanen di sana ke dewan kota dan wali kota selama bertahun-tahun.
Namun permohonan bantuan itu diabaikan karena Trump adalah presiden.
Beberapa hal yang dikeluhkan termasuk kemacetan lalu lintas dan kebisingan.
Tetangga itu menambahkan perpaduan penduduk Palm Beach yang lama dan kepribadian flash-and-cash dari Donald Trump: "Seperti minyak dan air, itu tidak bisa bercampur."
Selama 30 tahun terakhir, Trump beberapa kali bentrok dengan warga setempat salah satunya dia melanggar peraturan ketinggian tiang bendera raksasa miliknya.

"Sama sekali tidak ada teori hukum di mana dia dapat menggunakan properti itu sebagai tempat tinggal dan klub," kata Glenn Zeitz, pemilik rumah terdekat yang juga berjuangan melawan Trump, mengatakan kepada Washington Post.