Berita Tanjab Barat
Kisah Kaspul Anwar, Penjual Mainan Anak di Kuala Tungkal untuk Penuhi Kebutuhan Hidup Keluarga
Pria berusia 40 tahun ini, bertahan hidup untuk dirinya bersama keluarga dengan berjualan mainan anak-anak dan sejumlah pernak pernik kebutuhan rumah
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Tidak pernah mengeluh terhadap kondisi dan keadaan yang terjadi menjadi semangat yang tidak pernah padam, meski terkadang usaha yang di lakukan tidak semulus harapan ketika beranjak dari tempat untuk berteduh. Kehadiran keluarga, istri dan anak menjadi motivasi terbesar bagi Kaspul Anwar.
Pria berusia 40 tahun ini, bertahan hidup untuk dirinya bersama keluarga dengan berjualan mainan anak-anak dan sejumlah pernak pernik kebutuhan rumah tangga seperti jarum dan benang.
Sudah lebih dari empat tahun pekerjaan ini Ia jalani dengan sungguh-sungguh. Ia sadar, semakin berumur tenaga tidak lagi penuh untuk bekerja dengan pekerjaan lain.
Baca juga: INI BACAAN Doa Akhir Tahun 2020 dan Doa Awal Tahun 2021, Kapan Waktu Tepat Baca Doa Akhir Tahun?
"Kerja kek gini lah yang bisa kita lakukan sekarang, kalo kerja berat kita tidak kuat lagi. Kalo di kuatkan, malah jatuhnya sakit-sakit, sering demam," ujar Kaspul ditemui saat berdagang.
Kaspul tinggal di daerah Kelapa Gading, Kelurahan Tungkal Harapan Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sejak jam 6 pagi dirinya sudah bergegas untuk mempersiapkan perlengkapan jualannya.
Berangkat dengan berjalan kaki dan mendorong gerobok yang penuh dengan mainan sebagai harapan pundi-pundi rezeki.
Baca juga: Dua Pemuda Tenggelam di Sungai Ilir Merangin Ditemukan Meninggal Dunia
Tidak banyak harapannya yang Ia pikirkan. Pulang dengan membawa pundi-pundi uang untuk bertahan hidup adalah satu-satunya harapan selama Ia mulai membuka lapak jualan yang berada di atas gerobaknya.
Ia mulai menapaki tiap jalan dan lorong hingga menuju Pelabuhan LLASDP Kuala Tungkal. Ya, Pelabuhan LLASDP menjadi tujuan akhir dari rumahnya yang memakan waktu hampir 20 menit.
"Iya disini lah kita jualan, sambil jalan dari rumah jualan juga kita, tapi terakhir kita mangkal di sinilah," katanya.
Baca juga: Komunitas Cakap Inspirasi, Bercakap Kisah Inspirasi Anak Jambi Melalui Podcast
Pelabuhan LLASDP merupakan pelabuhan angkutan orang dan barang yang ada di Kuala Tungkal. Ada banyak rute yang disediakan, baik itu ke Kampung tetangga, Provinsi Riau, atau bahkan ada yang ke Batam. Setiap penumpang yang datang ataupun akan pergi menjadi harapan bagi Kaspul.
Ia mulai menawarkan tiap-tiap penumpang yang datang atau turun dari Kapal. Kondisi ekonomi menjadikan dirinya harus bersabar, terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19. Pemasukan yang Ia dapat sangat turun drastis, biasanya Ia bisa mendapatkan Rp150 per hari, kini Ia hanya bisa dapat Rp 100 ribu.
"Kalo sekarang dapat Rp100 ribu itu nian alhamdulillah, itu udah paling banyak, dan jarang kita dapat segitu. Itu udah sama modal, kalo untung paling dapat Rp30 atau Rp40. Jauh nian sebelum ada corona," katanya.
Penghasilan saat ini dikatakan Kaspul harus di cukup-cukupi, karena menurutnya kondisi Pandemi kebanyakan orang tidak memikirkan hal lain, kecuali bisa makan.
"Karena sekarang yang di pikir orang kan bisa makan. Kita pun gitu, jualan kek gini dapat uang cuma mikir untuk makan, tidak yang lain. Jadi ya kalo kita jualan mainan, ya pasrah aja. Rezeki dak kemana,"tuturnya.
Kaspul memiliki empat orang anak, satu orang anaknya yang perempuan sudah lulus SMK, sementara satu anaknya laki-laki masih duduk di kelas 2 SMK. Kemudian anak satunya perempuan SD kelas 2 dan satu anaknya masih berusia empat tahun.
Kaspul beruntung memiliki seorang istri yang mau membantunya untuk berkerja. Berjualan jajan dan minuman dingin, Istri dan anak perempuannya berjualan di rumahnya. Ia bersama istri dan empat orang anaknya menempati rumah bersama dengan mertua Kaspul.
"Alhamdulillah istri mau bantu, ya jualan jajan, jualan es di rumah. Anak yang tamat SMK lagi cari-cari kerja juga, ini belum dapat kerjaan jadi bantu ibunya jualan," ungkapnya.
Tidak banyak harapan Kaspul di masa hidupnya saat ini. Ia hanya berharap, hasil yang Ia peroleh setiap harinya dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Meski Ia tidak bisa memastikan penghasilannya setiap hari, namun Ia tetap berharap semua anaknya dapat mengenyam bantu pendidikan.
"Intinya di anak-anak lah bisa sehat, bisa sekolah. Itu sudah cukup," pungkasnya.
Kaspul berjualan di Pelabuhan LLASDP dari pukul 07.00 wib hingga pukul 12.00 WIB. Seusai berjualan, Ia turut membantu istrinya untuk bekerja di rumah.