Kisah Mahasiswi UIN STS Jambi Akhirnya Rela Jualan Es, Nur Lestari Tetap Oke

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Ade Setyawati

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Semenjak pandemi Covid-19, pembelajaran baik di bangku sekolah maupun perkuliahan dilakukan secara online. Tujuannya mengurangi kontak fisik dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Karena hal tersebut, banyak mahasiswa dan mahasiswi mencari kesibukan, seperti berjualan makanan maupun hal lainnya.

Seperti yang dilakukan Nur Lestari, mahasiswi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Jurusan Ilmu Alquran tafsir semester lima.

Ia menyibukkan diri berjualan makanan semenjak pandemi.

Kondisi selama pandemi serba sulit, terutama perekonomian.

Nur berjualan karena ingin lebih mandiri.

"Semenjak pandemi mulai berjualan makanan ringan dan jualan es. Alhamdulillah peminatnya lumayan banyak, karena harganya juga murah," jelasnya.

Dengan harga yang murah, bisa delivery tanpa penambahan ongkos kirim, merupakan sasaran bagi pembeli untuk memesan makanan untuk cemilan di rumah.

"Kita ada jual pisang coklat, es doger sama es jagung dan semua kita jual murah saja, per biji nya Rp 1.000, baik es maupun pisang coklatnya. Dan jika memungkinkan bisa delivery juga, tanpa tambahan biaya ," tambahnya.

Ia juga mengatakan menjadi mahasiswa yang nongkrong sana-sini, ngerumpi itu sudah terlalu banyak.

Jadilah mahasiswa yang pandai memanfaatkan waktu, buang gengsi dan besarkan tekat, jadilah mahasiswi yang mandiri dan dapat diandalkan.

Baca juga: BAK Captain America, China Kembangkan Pasukan Berkekuatan Super, Pakar AS Bocorkan Kemampuannya

Baca juga: Benarkah Pejabat Korupsi Gara-gara Ongkos Politik Sangat Mahal? Berikut Ini Penjelasan Lengkapnya

Baca juga: BREAKING NEWS Demo Pekerjaan Bandara, Jalan Kerinci Bangko Macet Total