Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Berdamai dengan Sesama menjadi Wujud Nyata Berdamai dengan Tuhan

Bacaan ayat: Matius 5:23-24 (TB) - Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @postygram_
Ilustrasi berdamai 

Berdamai dengan Sesama menjadi Wujud Nyata Berdamai dengan Tuhan.

Bacaan ayat: Matius 5:23-24 (TB) - Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho, S.Th, GKSBS Palembang Siloam
Pdt Feri Nugroho, S.Th, GKSBS Palembang Siloam (ist)

Banyak orang berfikir bahwa hidup berkenan kepada Tuhan adalah perjuangan hidup seseorang yang bersifat personal atau pribadi.

Hal ini terlihat dalam ritual yang dilakukan: berdoa kepada Tuhan secara personal, sembahyang secara pribadi dan melakukan banyak hal baik secara pribadi.

Cara berfikir demikian sejalan dengan apa yang pernah Tuhan Yesus katakan bahwa ketika berdoa, seseorang perlu masuk ke dalam kamar dan berdoa kepada Tuhan yang tersembunyi.

Pada kesempatan lain, Tuhan Yesus juga mengajarkan agar ketika melakukan kebaikan melalui sedekah, tangan kiri tidak boleh tahu apa yang dilakukan tangan kanan saat melakukan tindakan membantu sesama.

Ilustrasi
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK Ilustrasi)

Banyak ritual dan pengajaran menekankan kehidupan kesalehan yang sifatnya pribadi seakan tidak kena mengena dengan sesama.

Begitu semangatnya untuk berkenan kepada Tuhan dan memperoleh sorga, ironisnya, sampai-sampai melegalkan meniadakan nyawa sesama agar mendapatkan upah sorga kelak.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Jangan Membunuh Kehidupan Sesamamu Manusia

Mungkinkah Tuhan berkenan kepada hidup seseorang yang datang menyembah kepada-Nya, sementara di atas lantai tempat orang tersebut bersujud bersimbah dan banjir darah sesamanya?

Bukankah kehidupan itu berasal dari Tuhan dan milik Tuhan, yang diberikan kepada setiap orang untuk dipelihara dan dijaga sebagai berkat dari Tuhan?

Setelah Tuhan Yesus memberikan peringatan untuk mewaspadai benih-benih yang dapat mengarah kepada pembunuhan, Tuhan Yesus mengkaitkan hidup damai dengan sesama dengan tindakan ritual memberikan persembahan kepada Tuhan.

Persembahan adalah wujud syukur kepada Tuhan. Rasa syukur tersebut didasarkan pada kesadaran bahwa Tuhan telah berkarya banyak bagi kehidupannya.

Sudah seharusnya, rasa syukur itu berangkat dari hati yang damai dan sukacita.

Rasa syukur berangkat dari melihat tindakan Tuhan yang baik bagi kehidupannya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved