Berita Nasional
Terungkap, Ini Alasan Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2017, Bukan Ahok
Saat Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung Anies Baswedan, bukan Basuki Tjahaja Purnama.
Terungkap, Ini Alasan Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan di Pilgub DKI 2017 Bukannya Ahok
TRIBUNJAMBI.COM - Saat Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung Anies Baswedan, bukan Basuki Tjahaja Purnama.
Jusuf Kalla blak-blakan mengaku memiliki kedekatan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
JK mengaku memberikan dukungan saat Anies mencalonkan diri sebagai gubernur meski dinilai sebagian pihak pandangan politiknya tak sejalan dengan rekannya, Presiden Jokowi.
JK memiliki pandangan tersendiri kala itu. Ia menilai jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang terpilih menjadi Gubernur DKI nantinya situasi Jakarta akan tidak kondusif dan berdampak pada kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca juga: Pontang-panting Urus Virus: Anies Baswedan Buka-bukaan di Mata Najwa, Akui Positif Covid-19
Baca juga: Vaksin Siap Pakai dan Bahan Baku Sudah Ada, Kapan Vaksinasi Massal Dilakukan?
Baca juga: Berani Beri Tamparan ke Anak Sule, Dosa Teddy Malah Dibongkar Mertua Sendiri Pas Nikahi Lina
“Saya kenal dengan Pak Anies dan mendukung dia jadi gubernur itu benar. Mohon maaf, kalau saat itu Ahok yang menang, akan terjadi keributan dan berdampak pada Presiden Jokowi,” kata JK saat diwawancara Claudius Boekan, Jumat (4/12/2020).
“Semua orang punya pandangan politik berbeda. Saya harus sependapat dalam bertugas, tapi hari itu saya punya pandangan (politik) berbeda dengan pak Jokowi,” lanjut JK.
JK mengatakan bahwa saat itu orang melihat seolah dirinya membangkang dari Presiden.
Padahal, bahkan JK dan Presiden Jokowi saat itu tidak pernah bicara soal siapa yang menjadi gubernur.
“Saya benar mendukung Anies, tapi saat dia terpilih jadi gubernur, prosesnya itu berjalan sendiri,” ujarnya.
JK memberikan pesan kepada Anies saat keduanya sempat membicarakan soal pencalonan presiden (Pencapresan) di tahun 2024.

JK berkata kepada Anies untuk tidak berbicara dini soal Pencapresan, namun sebaliknya agar Anies fokus dalam mengemban tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta kedepannya.
“Jangan dulu sekarang, jangan bicara sekarang, bangun saja dulu Jakarta agar tidak macet, tidak banjir, bersih, dan sebagainya. Tak usah pikir 2024. 2024 akan datang sendiri kalau dia berhasil jadi gubernur,” ujar JK.
“Ini untuk siapa saja bisa Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, Khofifah itu akan tergantung dari apa yang diperbuat dari sekarang. Berbuat yang maksimal aja sekarang,” lanjutnya.
JK membantah dirinya akan kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden pada 2024.