Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Hidup untuk Berbakti Kepada Tuhan

Bacaan ayat; Matius 4:8-10 (TB) - Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Terkesan cerdas ketika mengejar kemegahan dunia dengan upaya sungguh-sungguh dan kerja keras, namun menjadi bodoh ketika kedapatan hidupnya justru dikuasai oleh kemegahan dunia.

Yesus mempunyai cara jitu untuk menolak tawaran Iblis.

Pertama, Yesus memberikan pengajaran untuk kembali menempatkan Tuhan pada posisi utama-Nya sebagai penguasa mutlak yang patut disembah.

Iblis dan segala kemegahan dunia hanyalah ciptaan, maka sudah sepatutnya tidak layak untuk disembah.

Kedua, Yesus memberi pengajaran agar tidak tunduk kepada ciptaan.

Jika dikaitkan dengan kemegahan dunia saat ini, bukankah kebanyakan yang kita nikmati adalah buatan manusia?

Bagaimana mungkin menciptakan keindahan dan kemegahan dunia melalui perkembangan teknologi, pada saat yang sama justru tunduk dan dikuasai oleh ciptaannya sendiri?

Ketiga, Yesus memberitahu bahwa segala pemikiran yang bermuara pada kenikmatan dan kepuasan semata, seringkali berasal dari Iblis yang terus mencoba menyesatkan manusia di sepanjang sejarah kehidupan di bumi.

Saatnya kita mengevaluasi diri: apakah kita sudah mulai tersesat dan menggeser posisi Tuhan sebagai penguasa dan pencipta, dan menggantikannya dengan kenikmatan dan kemegahan dunia?

Mungkin tanpa kita sadari, hal ini mulai terjadi.

Pada masanya, para pendahulu kita menciptakan kemajuan teknologi dan mengembangkannya dalam rangka mempermudah kehidupan dan membuat hidup menjadi lebih baik.

Seiring berjalannya waktu, telah terjadi banyak penyelewengan yang membuat generasi masa kini justru menempatkan sarana hidup untuk menggantikan Tuhan, yang adalah Sang Sumber Hidup.

Sudah saatnya kita kembali kepada maksud awal kemegahan dunia ini ada dan dikembangkan melalui teknologi, yaitu agar kita dapat menjumpai Tuhan didalamnya; bukan untuk meniadakan Tuhan.

Ilustrasi
Ilustrasi (Ilustrasi(SHUTTERSTOCK))

Setiap kali menekan tombol nomor, atau menyentuh layar touchscreen, kita kembali diingatkan tentang iman, bahwa Allah yang tidak kelihatan dapat selalu dihubungi.

Melihat berbagai berita melalui layar monitor, kita kembali diingatkan bahwa Tuhan adalah Mahaada, dan hadir dalam sepanjang perjalanan hidup kita, sehingga tidak pada tempatnya kita hidup dalam rasa kuatir.

Hal sederhana sekalipun, ketika kita hayati sungguh-sungguh, maka kita akan mengalami perjumpaan dengan Allah, sehingga sepanjang hidup kita menjadi bentuk bakti kepada-Nya. Amin.

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Siloam Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved