Polemik Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti Respons Adik Prabowo, Hashim: Menteri KKP Lama Keliru
Terkini, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti merespons komentar adik Prabowo Subiyanto, Hashim Djojohadikusumo.
TRIBUNJAMBI.COM - Pro kontra ekspor benih lobster akhir-akhir ini menghangat kembali.
Sejak Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), polemik ekspor benih lobster ramai lagi.
Ada yang meminta kran ekspor benih lobster ditutup lagi. Tetapi ada yang mempertahankan agar ekspor benih lobster tetap dibuka.
Terkini, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti merespons komentar adik Prabowo Subiyanto, Hashim Djojohadikusumo.
Sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo berkomentar tentang kebijakan ekspor benih lobster .
Hashim Djojohadikusumo sempat menyebut kebijakan menteri KKP yang lama soal ekspor benih lobster keliru.
Seperti diketahui, Hashim beberapa kali dikaitkan dengan polemik ekspor benur lantaran perusahaannya, PT Bima Sakti Mutiara, jadi salah satu perusahaan yang mengajukan izin ekspor di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Menurut Hashim, kebijakan larangan ekspor benih bening lobster di periode Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti adalah kebijakan yang keliru.
Ia menjelaskan, kebijakan Susi melarang ekspor benur itu salah karena justru merugikan nelayan dan pembudidaya.
"Menteri lama itu keliru, masa kita dilarang ekspor, dilarang budi daya."
"Menurut saya, banyak orang Indonesia itu berpotensi superpower, produk kelautan kita yang besar, bukan Vietnam."
"Kebijakan menteri lama ini keliru," ucap Hashim dikutip dari Kontan, Sabtu (5/12/2020).
Ia juga mengaku, sempat meminta Edhy Prabowo yang merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan saat itu, untuk membuka izin ekspor benih lobster sebanyak-banyaknya.
Menurut Hashim, sebaiknya pembukaan izin ekspor benur dilakukan seluas-luasnya agar tidak terjadi praktik monopoli dalam bisnis tersebut.