kisah kopassus
Kisah Kopassus, 7 Anggota Pasukan Baret Merah Masuk Kepedalaman Hutan Papua
Pada 5 Mei 1969, meski rumor tentang keberadaan suku kanibal di pedalaman Papua masih santer, 7 anggota pasukan Baret Merah, 5
TRIBUNJAMBI.COM - Peristiwa hilangnya Michael Rockfeller menjadi misteri pada 1960-an.
Putra raja minyak Amerika Serikat yang melakukan ekspedisi ke pedalaman Papua Nugini.
Michael Rockfeller merupakan keluarga dari John D Rockefeller, miliarder pertama dalam sejarah Amerika dan dunia.
Keluarga itu yang mendirikan perusahaan Standard Oil.
Baca juga: Kisah Kopassus, Pertempuran Maut 1964 di Hutan Kalimantan
Baca juga: Kisah Anggota Kopassus, Jalankan Misi Rahasia, Hingga Loloskan Musuh ke Malaysia
Baca juga: Kisah Anggota Kopassus, Bikin Tumbang Pelatih Master Karate Hanya dengan Beberapa Jurus
Sekira dua bulan setelah upaya pencarian, ditemukan sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.
Temuan potongan kaki itu menggegerkan dunia.
Setelah penelitian, berdasar jenis sepatu itu, sepotong kaki itu dikenali sebagai potongan tubuh dari Michael Rockefeller.
Tak butuh waktu lama, kemudian berhembus isu sampai luar negeri bahwa ada suku kanibal di wilayah timur Indonesia.
Beberapa tahun kemudian
Beberapa tahun setelah temuan kaki Michael Rockefeller dan isu suku kanibal berhembus, Resimen Para Komando Angkatan Darat atau RPKAD (sekarang Kopassus) mengirimkan misi ke pedalaman Papua.
Saat itu, hutan di wilayah itu masih sangat liar dan berisiko untuk didatangi, termasuk oleh RPKAD.
Kabar kematian tragis Rockfeller itu menjadi perhatian dunia internasional.
Termasuk rumor bahwa Rockfeller telah dimakan suku kabibal yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.
Rumor keberadaan suku pemakan manusia juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua), yang pada 1960-an masih merupakan hutan lebat yang belum terjamah.