Gatot Nurmantyo Dukung Revolusi Akhlak Habib Rizieq: Sudah Parah, Manusia Berani dengan Tuhan
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab berkali-kali menggaungkan revolusi akhlak setelah kepulangannya dari Arab Saudi.
Gatot Nurmantyo Dukung Revolusi Akhlak Habib Rizieq: Sudah Parah, Manusia Berani dengan Tuhan
TRIBUNJAMBI.COM - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab berkali-kali menggaungkan revolusi akhlak setelah kepulangannya dari Arab Saudi.
Kini Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ikut mendukung seruan Habib Rizieq.
Hal itu diungkapkan Gatot saat Dialog Nasional 100 Ulama & Tokoh Bersama Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab secara virtual melalui channel Youtube Front TV, Rabu (2/12/2020).
Melansir TribunWow.com pada Kamis (3/12/2020), pada kesempatan itu awalnya Gatot membahas soal penangkapan sejumlah aktivis KAMI.
Menurutnya, revolusi akhlak penting bagi tegaknya keadilan di negara ini.
Baca juga: VIRAL Mahfud MD Diancam, Keponakan Blak-blakan, Awas, Kamu Anaknya Siapa Kok Bicara Rizieq-rizieq?
Baca juga: Fadli Zon Mencak-mencak Tak Terima Disebut Ikut Kerumunan Massa Habib Rizieq: Di mana? Itu Fitnah!
Baca juga: Mata Najwa Tadi Malam, Nasdem Vs Haikal Debat Sengit Hasil Swab Test Habib Rizieq, Perlu Diumumkan?
Menurutnya penangkapan sejumlah tokoh KAMI terjadi tanpa bukti.
“Kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab, maka semua kumpulan-kumpulan periksa semua," ujar Gatot.
"Ini contoh saja, anggota kami, Syahganda Nainggolan, Bang Jumhur, Bang Anton. Mereka ditangkap tanpa alat bukti dua,” imbuh Purnawirawan tersebut.

Ia menegaskan bahwa tokoh-tokoh KAMI yang ditangkap bukan pejuang karbitan.
Sehingga, Gatot justru merasa kasihan pada para penyidik.
Menurutnya para penyidik sudah melanggar hukum karena sudah menangkap anggotanya.
Bahkan Gatot menduga para penyidik sudah merasa bersalah dengan penangkapan para tokoh KAMI itu.
"Justru yang kita kasihani adalah para penyidik, karena penyidik di kepolisian ini adalah orang-orang yang pintar-pintar, cerdas, dan pasti mempunyai hati nurani."
"Dia batinnya tersiksa, karena harus melakukan pelanggaran hukum untuk menangkap saudara-saudara KAMI," jelas dia.
Baca juga: Ali Kalora Terdesak Diburu Ratusan TNI, Rampas Makanan Warga Demi Bertahan Hidup, Tak Segan Aniaya
Baca juga: Sadis Ali Kalora Tak Segan Membunuh, Terdesak Diburu Ratusan Aparat, Lakukan Ini Demi Bertahan Hidup
Baca juga: Ustaz Maaher Ditangkap Bareskrim Polri di Rumahnya, Kini Jadi Tersangka, Buntut Hina Habib Luthfi
Lebih lanjut Mantan Panglima TNI ini mengatakan bahwa penyidikan terhadap pejabat tidak dilakukan dengan adil.
Ia mendukung revolusi akhlak yang menurutnya tidak membeda-bedakan setiap golongan, baik agama, suku, ras, dan warna kulit.
Sedangkan saat ini, Gatot menilai bahwa banyak orang di Indonesia sudah berani melawan ketentuan Tuhannya.
“Inilah perlunya revolusi akhlak, karena sudah parah, merubah keburukan menjadi kebaikan."
"Sekarang ini, manusia di Indonesia ini kalau tidak dikendalikan akhlaknya, jadi pemberani, [dengan] Tuhan-pun berani. Buktinya bersumpah menjabat, tetapi korupsi,” ucap Gatot.
Terkait dukungannya bagi revolusi akhlak, Gatot juga memuji Rizieq Shihab.
Menurutnya, revolusi akhlak sangat kental dengan ideologi Pancasila.
"Sangat luar biasa, ternyata Revolusi Akhlak yang didengungkan itu pisau analisisnya Pancasila," jelas Gatot dikutip dari Kompas.com.
Sehingga, ia merasa bahwa revolusi akhlak sangat penting bagi Indonesia kini.
Lihat videonya mulai menit 6.04:
Relawan Jokowi Anggap Gatot sudah Jadi Politisi
Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer buka suara menanggapi sikap dari Gatot.
Seperti yang diketahui, Gatot melewatkan acara penganugerahan tanda jasa Bintang Mahaputera di Istana, Rabu (11/11/2020).
Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Kamis (12/11/2020), Immanuel menilai apa yang dilakukan oleh Gatot sebagai bagian dari manuvernya.
Seperti yang diketahui, setelah tidak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, Gatot sudah memantapkan diri berada di kubu oposisi bersama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Sementara itu, Immanuel tidak membenarkan bahwa pemerintah yang justru mendapatkan sorotan dan dianggap sedang bermanuver dengan cara memberikan Bintang Mahaputera kepada Gatot.

Menurutnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan seorang pemimpin yang tidak ingin bermusuhan dengan siapapun, termasuk para oposisi yang kerap memberikan kritik.
Melainkan justru lebih kepada ingin merangkul semua pihak untuk bersatu untuk membangun Indonesia.
Namun terlepas dari itu, Immanuel menegaskan bahwa penghargaan tersebut diberikan atas nama negara, bukan Jokowi maupun pemerintah.
"Pak Jokowi ini kan coba ngebangun bangsa ini dengan cara yang terhormat, tidak membangun image bahwa dia bermusuhan dengan siapapun," ujar Immanuel.
"Pemimpin yang bangsa ini tidak bisa saya sendiri, siapapun, mau yang beroposisi maupun yang berkuasa," jelasnya.
Lebih lanjut, Immanuel lantas menyoroti sikap dari Gatot yang justru menunjukkan sikap sebaliknya, termasuk tidak menghadiri acara pemberian penghargaan bintang jasa dari negara.
Oleh karenanya, dirinya menyebut Gatot tidak berbeda halnya sedang bermanuver layaknya seorang politisi.
"Tapi saya lihat ini pesannya jelas, dari perspektif saya sendiri bahwa Pak Gatot ini kan sudah jadi politisi, ya beliau bermanuver saja hari ini," ungkapnya.
"Ini manuver Pak Gatot. Akhirnya orang melihatnya Pak Gatot ini bukan sosok yang kesatria lagi, bukan seperti yang diajarkan di institusinya di TNI," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Deklarator KAMI Adhie M. Massardi tidak membenarkan.
Ia kembali menegaskan bahwa KAMI merupakan gerakan moral, sehingga tidak ada kaitannya dengan politik atau apapun.
"Karena ini negara yang memberikan, bukan Pak Jokowi secara pribadi," kata Adhie Massardi.
"Saya kira kita ini kan tidak pandai juga bermanuver, KAMI ini kan betul-betul organisasi gerakan moral," tegasnya.
Sementara itu terkait tidak hadirnya Gatot dalam acara tersebut, menurut Adhie Massardi bukan menjadi persoalan besar.
Menurutnya, yang terpenting dari Gatot sendiri sudah menerima penghargaannya.
"Kemudian masalah ketidakhadiran menurut saya hal yang biasa-biasa saja," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Gatot Nurmantyo Serukan Dukung Revolusi Akhlak yang Digaungkan Habib Rizieq: Karena Sudah Parah.