Ali Kalora Terdesak Diburu Ratusan TNI, Rampas Makanan Warga Demi Bertahan Hidup, Tak Segan Aniaya

Ratusan aparat TNI-Polri dikerahkan untuk menangkap kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kelora di Kabupaten Sigi.

Editor: Teguh Suprayitno
Istimewa
Ali Kalora Cs terus diburu aparat. 

Ali Kalora Terdesak Diburu Ratusan TNI, Rampas Makanan Warga Demi Bertahan Hidup, Tak Segan Aniaya

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -Ratusan aparat TNI-Polri dikerahkan untuk menangkap kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan Ali Kelora Cs mulai terdesak dan merampas merampas makanan dari penduduk di sekitar Kabupaten Sigi untuk bertahan hidup.

Menurut Awi, kelompok ini langsung kembali masuk ke dalam hutan menuju pegunungan setelah berhasil merampas bahan makanan penduduk.

Aksi ini diduga terus dilakukan berulang kali.

"Sementara ini yang kita ketahui bersama bahwasanya mereka untuk bertahan hidup dengan turun ke desa ke kampung meminta makanan," kata Brigjen Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Ali Kelora Diburu Pasukan Kostrad, Marinir dan Tontaikam, Tapi Dia Lebih Menguasai Hutan Karena Ini

Baca juga: Sigi Mencekam, Satu Keluarga Tewas Dipenggal Teroris, Kelompok Ali Kelora Diburu Polisi, Siapa Dia?

Baca juga: Kelompok Ali Kelora Terancam, Diburu 150 TNI AD Berpengalaman Perang di Papua, Timor Leste dan Aceh

Awi menyampaikan kelompok Ali Kalora Cs ini diketahui tidak tinggal menetap di suatu tempat atau daerah dengan tempo waktu yang lama.

Hal inilah yang membuat Satgas Tinombala kerap kesulitan mencari kelompok ini di dalam hutan.

Ilustrasi - Suasana penjagaan yang dilakukan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah saat terjadi penyergapan teroris di sebuah rumah di Desa Kalora Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Rabu (31/10/2012).
Ilustrasi - Suasana penjagaan yang dilakukan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah saat terjadi penyergapan teroris di sebuah rumah di Desa Kalora Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Rabu (31/10/2012). (KOMPAS/RENY SRI AYU)

"Karena memang dia bergerak terus, sementara sebenarnya kan istilah kami itu mereka sudah terdesak ini. Karena apa? kehabisan bekal sehingga yang terjadi, dia meneror masyarakat meminta makan dan terakhir merampok dengan kekerasan atau pembunuhan. Kemudian ujung-ujungnya mereka ambil beras," jelasnya.

Kendati begitu, kelompok Ali Kalora Cs ini tak akan menyakiti warga sekitar yang tak melawan saat bahan makanannya dirampas oleh mereka.

"Selama ini beberapa hasil penyelidikan yang dikasih dalam tekanan mereka kasih tidak dianiaya. Namun kemarin karena ada perlawanan tidak diberi sehingga yang terjadi demikian," jelasnya.

Baca juga: Karni Ilyas Mendadak Dipanggil Kejati, Hari Ini Diperiksa, Kasusnya di Manggarai Diungkit Lagi

Baca juga: Bagasinya Disita KPK, Karni Ilyas Singgung Tas Hermes dan Louis Vuitton, Ali Ngabalin Malah Ketawa

Atas dasar itu, ia meminta seluruh masyarakat sekitar untuk aktif melaporkan jika menemukan pergerakan kelompok ini.

Khususnya ketika kelompok ini kembali keluar hutan saat mencari perbekalan ke desa.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian RI merilis selebaran daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Total, ada 11 orang yang masuk ke dalam daftar buron tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved