Berita Jambi
Industri Hilirisasi Produk Karet di Jambi, Dimulai dengan Sandal Jepit Berbahan Karet
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi terus berupaya mewujudkan industri hilirisasi karet di Provinsi Jambi.
Penulis: Zulkipli | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi terus berupaya mewujudkan industri hilirisasi karet di Provinsi Jambi.
Terbaru, produk hilirisasi karet di Jambi memproduksi sendal jepit yang menggunakan bahan karet dari petani. Ini diharap bisa menyelamatkan petani karet dan bisa meningkatkan harga karet.
Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Provinsi Jambi, Ani Rosnifah mengatakan bahwa saat ini sedikitnya telah memproduksi 200 sendal berbahan karet dari petani. Ini baru dipasarkan di tingkat ASN Pemprov Jambi.
Kata dia, ini merupakan salah satu bentuk hilirisasi karet, pasalnya saat ini harga karet di Provinsi Jambi masih relatif rendah, sehingga banyak petani karet yang mengeluh. Setidaknya dengan hilirisasi karet ini harga karet bisa kembali tinggi.
"Ini jawaban pemerintah untuk membantu petani karet disaat harganya karet sedang murah," kata Ani, Senin (30/11).
Baca juga: Antisipasi Banjir, Basarnas Siagakan Personil Rescuer di Posko BPBD Batanghari
Baca juga: Reaksi FPI saat Mahfud MD Minta Habib Rizieq Untuk Penuhi Panggilan Polisi: Proses Juga yang di Solo
Baca juga: Pernikahan Bergaun Pengantin Rp14 Triliun, 4 Tahun Kemudian Hal Mengejutkan Terjadi
Lanjutnya, untuk hilirisasi karet ini, Pemprov Jambi yang dalam hal ini Disperindag Provinsi Jambi, bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia, dan kabupaten setempat.
Untuk diakhir tahun 2020 ini, hilirisasi baru dikerjakan di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Muarojambi dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Kata Ani, selain sendal jepit, akan ada produksi keset yang dibuat dari karet.
"Nanti akan kita pasarkan juga ke luar daerah, seperti Lampung dan beberapa daerah lainnya," sebutnya.
Kemudian, untuk produksi karet dengan sendal jepit ini diberi label Selop Karet Jambi. Selanjutnya dalam waktu dekat juga akan dipasarkan dan tinggal membentuk kelembagaan di kabupaten setempat.
"Kita sudah memberikan modal berupa alat, tinggal kabupaten setempat untuk mengoptimalkan," tambahnya.
Ani menyebutkan, pihaknya juga telah memberikan pelatihan untuk peningkatan kualitas bahan yang diproduksi. "Kita minta untuk awal produksi ini ASN Pemprov Jambi membeli barang lokal ini," ucapnya.
Ani berharap, ini akan tetus bersinergi, lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Provinsi Jambi untuk mendukung ini. "Kita akan tetus berusaha untuk memproduksi sendal dan alas kaki, sehingga masyarakat dapat di perbantukan," tandasnya.
Untuk saat ini harga karet sudah mencapai Rp 7 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogram. Nantinya jika produksi ini semakin banyak, maka harga karet di tingkat petani mencapai Rp 10 ribu lebih per kilogram. (tribunjambi/zulkifli azis)
--
Hilirisasi Karet di Provinsi Jambi Mulai Dilakukan, Dikembangkan di Tiga Lokasi
Upaya hilirisasi karet di beberapa daerah di Provinsi Jambi mulai dilakukan.
Plt Kepala Disperindag Provinsi Jambi, Ani Rosnifa menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengecekan di lokasi pengolahan, beberapa waktu lalu.
"Saat ini sudah dilakukan di tiga tempat, di Desa Lubuk Sibontan, Tanjung Jabung Barat, Desa Sungai Merah, Sarolangun, dan Desa Muhajirin, Muarojambi," katanya, Rabu (18/11/2020).
Pihaknya sudah memprogramkan kegiatan peningkatan SDM petani karet melalui bimtek, magang, dan pelatihan.
Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan mesin peralatan hilirisasi karet melalui dana, baik melalui APBD/ APBN mau pun dana CSR.
Sejauh ini, peralatan yang dimiliki di Desa Lubuk Sibontan, di antaranya, mesin hand magle dan mesin genset sebanyak 10 unit, timbangan centicimal 1 unit, dan mesin vulkanisir 1 unit.
Di Desa Sungai Merah, di antaranya mesin kompon, alat cetak vulkanisir ban, mixer mil, dan mesin creper.
Sedangkan di Desa Muhajirin, peralatan yang ada, di antaranya timbangan digital 1 unit, cetakan sarung tangan dan balon 120 unit, oven kering 5 unit, bak celup lateks dan koagulan 6 unit, tabung roll ball 4 unit, mixer kompon lateks dan koagulan 1 unit.
Peralatan tersebut juga disediakan di Desa Lubuk Beringin, Kabupaten Bungo. Di sana ada 2 unit mesin creper, 1 unit mesin vulkanisir, dan 1 unit mesin cetak sparepart karet kendaraan bermotor.
"Kita sudah siapkan targetnya untuk jangka pendek, tahun 2021-2023," imbuhnya.
Baca juga: Video Syur Mirip Gisel yang Asli, Roy Suryo: Mungkin Hasil Curian
Baca juga: Perjalanan Perhutanan Sosial di Jambi, 4 Hal Dibutuhkan untuk Jalan Tengah Atasi Konflik Lahan
Baca juga: Kisah Dokter Twindy Rarasati Penyintas Covid-19, Begini Rasanya Kena Corona Lalu Sembuh
Target yang dimaksud adalah produksi asap cair dan brown creepe di Lubuk Sibontan, kompon padat dan karet rumah tangga serta ban vulkanisir di Sungai Merah, serta lateks padat dan barang jadi lateks di Desa Muhajirin. (tribunjambi/mareza sutan a j)