Besok Gerhana Bulan Penumbra, Apakah Solat Gerhana Bulan Tetap Dianjurkan? Simak Penjelasannya
Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020 akan dimulai pukul 14.32 WIB, 15.32 WITA dan 16.32 WIT.
TRIBUNJAMBI.COM- Besok dikabarkan akan ada gerhana Penumbra.
Gerhana Bulan Penumbra adalah gerhana bulan yang terjadi ketika bulan purnama tertutup oleh bayangan sekunder bumi, sehingga purnama hanya sedikit meredup.
Menurut Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, dalam satu kesempatan menyampaikan bahwa orang awam tidak bisa mengenali gerhana bulan penumbra ini, karena cahaya purnama tidak jelas tergelapi.
Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020 akan dimulai pukul 14.32 WIB, 15.32 WITA dan 16.32 WIT.
Setelah itu, Gerhana Bulan Penumbra akan berakhir pukul 18.53 WIB, atau 19.53 WITA atau 20.53 WIT.
Baca juga: Kisah Anggota Kopassus, Alami Luka Tembak dan Terpaksa Pura Pura Tewas Untuk Kelabui Musuh
Menurut BMKG, Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020 ini merupakan anggota ke 58 dari 73 anggota pada seri Saros 116.
Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 20 November 2002.
Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 11 Desember 2038.
Saat Gerhana Bulan Penumbra tak teramati oleh seseorang, apakah solat gerhana tetap dianjurkan untuk dilaksanakan?
Ahli Ilmu Falak atau Astronomi Islam dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Dr Muhammad Nashirudin sudah pernah membahas hal ini.
Menurutnya, tidak disunahkan Salat Gerhana pada momen gerhana bulan penumbra.
Hal itu karena gerhana tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.
"Kalau yang penumbra tidak disunahkan salat gerhana, yang disunahkan ketika gerhana itu terlihat atau tampak (secara kasat mata)," ungkapnya kepada Tribunnews.com, Jumat 5 Mei 2020 lalu.
"Sejatinya yang disunahkan salat gerhana adalah jika gerhana tampak oleh kita," imbuhnya.
Baca juga: BMKG Ingatkan, Senin Besok Waspadai Hujan dan Angin Kencang di Kota Jambi dan Empat Daerah Ini
Nashirudin menambahkan, gerhana bulan penumbra sangat sulit diamati, meski menggunakan alat bantu.
"Sebetulnya pakai teleskop pun belum tentu jelas," ungkapnya.
Nashirudin menyebut bukan berarti orang yang bisa mengamati gerhana bulan penumbra yang disunahkan untuk melaksanakan salat gerhana.
"Karena amalan ini disunahkan untuk semua orang, tidak hanya yang memiliki alat pengamatan saja," ungkapnya.
Meskipun secara hisab atau perhitungan bisa diketahui adanya gerhana bulan penumbra, Nashirudin menyebut bukan itu yang menjadi ukurannya.
"Namun yang menjadi ukuran adalah gerhana tersebut tampak atau tidak oleh kita secara kasat mata," ungkap Nashirudin.
Hal senada disampaikan dalam Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah Jumat, 18 Maret 2016.
Dimana disebutkan bahwa dalam kasus gerhana penumbra, piringan bulan tampak utuh dan bulat, tidak tampak terpotong, hanya cahaya bulan sedikit redup dan terkadang orang tidak bisa membedakannya dengan tidak gerhana.
Oleh karena itu dalam kasus gerhana bulan penumbral menurut Majelis Tarjih dan Tajdid tidak disunatkan melakukan salat gerhana bulan. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Besok Gerhana Bulan Penumbra, Apakah Melaksanakan Solat Gerhana Bulan Tetap Dianjurkan?