Kisah Kopassus

Kisah Kopassus Lawan SAS, Disebut-sebut Pertempuran Paling Brutal yang Pernah Dilakukan

Kopassus juga merupakan satu-satunya pasukan di Asia Tenggara yang pernah berhadapan dengan pasukan paling disegani di dunia yakni Special Air Service

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ist
anggota Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Nama Korps Baret Merah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan satu diantara pasukan elite yang disegani oleh dunia.

Keberhasilan berbagai misi sulit dan berbahaya menjadikan Kopassus menjadikan Kopassus satu di antara elite pasukan paling ditakuti.

Kopassus juga merupakan satu-satunya pasukan di Asia Tenggara yang pernah berhadapan dengan pasukan paling disegani di dunia yakni Special Air Service (SAS).

Bahkan SAS Inggris pernah dipermalukan oleh Kopassus, personel SAS terbunuh di pertempuran paling fenomenal saat operasi Dwikora kala itu Indonesia berkonfrontasi dengan Malaysia.

Baca juga: Kisah Anggota Kopassus, Meski Berjarak 900 Meter dengan Musuh, Tembakan Masih Tepat Sasaran

Baca juga: Kisah Anggota Kopassus, Berpesan Bisa Survive Saat Berada di Hutan Walau Berbekal Pisau Komando

Baca juga: Kisah Anggota Kopassus, Mengalami Hal Aneh Saat Bertugas di Hutan Papua

Kabar terbunuhnya pasukan SAS ini tentu saja mencoreng nama pasukan khusus Inggris ini, apalagi SAS dikalahkan oleh pasukan dari dunia ketiga yang sebelumnya tidak diperhitungkan.

Duel Kopassus dan Spesial Air Service (SAS) pasukan elite Inggris di Mapu Kalimantan Barat berbatasan dengan Malaysia menjadi satu diantara pertempuran epik yang dialami Korps Baret Merah.

Pertempuran antara Kopassus dan SAS ini disebut-sebut pertempuran paling brutal yang pernah dilakukan oleh Kopassus.

Pertempuran antara RPKAD atau sekarang bernama Kopassus dengan pasukan SAS Inggris menjadi satu diantara kisah heroik saat Operasi Dwikora dalam konfrontasi melawan Malaysia.

Satu diantara pertempuran berdarah antara Kopassus dan pasukan elit kerajaan Inggris tersebut terjadi di Desa Mapu, Long Bawan perbatasan Kalimantan Barat dan Sabah Malaysia.

Dikumpulkan dari berbagai sumber, pertempuran terjadi pada bulan April tahun 1965.

TNI yang gerah dengan penyusupan yang dilakukan pasukan Inggris ke wilayah Indonesia mengirimkan pasukan elite Kopassus ke wilayah tersebut.

Saat itu batalion 2 RPKAD (sekarang Grup 2 Kopassus) baru saja terbentuk.

Batalion baru ini dikirim ke Kalimantan Barat perbatasan dengan Malaysia tersebut untuk melakukan misi khusus menghancurkan pos musuh.

Pasukan elite TNI AD tersebut ditempatkan di Balai Karangan.

Pos tersebut merupakan pos terdepan TNI yang berhadap-hadapan dengan wilayah Malaysia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved