Mata Najwa Tadi Malam, Ali Ngabalin Blak-blakan Sampai Nangis Cerita Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Ali Mochtar Ngabalin menangis ketika cerita tentang Edhy Prabowo di acara Mata Najwa tadi malam.

Editor: Teguh Suprayitno
Facebook/Trans7
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menangis ketika menjelaskan proses penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam acara Mata Najwa, Rabu (25/11/2020). 

Mata Najwa Tadi Malam, Ali Ngabalin Blak-blakan Sampai Nangis Cerita Edhy Prabowo Ditangkap KPK

TRIBUNJAMBI.COM -Ali Mochtar Ngabalin menangis ketika cerita tentang Edhy Prabowo di acara Mata Najwa tadi malam.

Tangis Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) itu pecah karena harus menjelaskan proses penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo.

Edhy Prabowo sebelumnya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait ekspor benur atau benih lobster, Rabu (25/11/2020).

Dilansir TribunWow.com dalam acara Mata Najwa, Ali Ngabalin mengakui bahwa dirinya pada saat itu ikut dalam rombongan Edhy Prabowo ke Amerika Serikat.

Menteri KP 2019-2024 Edhy Prabowo
Menteri KP 2019-2024 Edhy Prabowo (Dok. KKP)

Keikutsertaan Ali Ngabalin lantaran dirinya mengaku menjabat sebagai Lembaga Pembina Komite Pemangku Kepentingan dan Kebijakan Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Meski begitu Ali Ngabalin tidak ikut dalam daftar nama yang dibawa oleh penyidik KPK.

Namun, dirinya mengaku tetap berusaha untuk tetap menyertai dan menemani Edhy Prabowo, sebelum akhirnya dipisahkan oleh petugas KPK.

Baca juga: Kecurigaan Susi Pudjiastuti Pada Edhy Prabowo, Penerbitan Izin Ekspor Benih Lobster Diakui Tak Beres

Ali Ngabalin mengaku melakukan hal itu bukan memberikan pembelaan, melaikan sebagai bentuk persahabatannya dengan Edhy Prabowo.

"Itu menurut saya adalah komitmen persahabatan saya dan saya percaya dia adalah seorang yang baik," ujar Ali Ngabalin.

"Karena saya tidak boleh membiarkan dia dalam kesulitan lalu pergi tinggalkan dia, apapun alasannya saya harus menemani Edhy," jelasnya.

Dalam menyampaikan penjelasannya itu, Ali Ngabalin terdengar menangis dan sesegukan.

Saat dikonfirmasi oleh presenter Najwa Shihab, hal tersebut rupanya diakui oleh Ali Ngabalin.

Ali Ngabalin mengaku terharu dan seakan tidak percaya atas perlakuan yang diterima oleh sahabatnya itu.

Baca juga: Ini Penyebab Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Harta Orang Dekat Prabowo Subianto Berlimpah

Di satu sisi, ia memberikan apresiasi kepada Edhy Prabowo lantaran bisa bersikap koorperatif dan mengikuti semua arahan dari KPK.

"Bang Ali saya hanya memastikan suara Anda terharu ini menahan tangis atau apa?" tanya Najwa Shihab.

"Ya saya terharu karena saya mau bilang bahwa ini orang kan menjalankan tugas-tugas negara, saya tidak tahu di mana posisi, tetapi saya percaya KPK mengetahui itu," jawab Ali Ngabalin.

"Dan sebagai pemimpin, seorang menteri beliau sangat koorporatif kemudian berbicara dengan KPK," pungkasnya.

Pernah Diwanti-wanti Jokowi soal Bibit Lobster

Jauh hari sebelum Edhy ditangkap oleh KPK, dirinya ternyata pernah diwanti-wanti oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal kegiatan ekspor benur atau bibit lobster.

Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pernah membahas persoalan ekspor benih lobster yang ramai didebatkan oleh Menteri KKP terdahulu Susi Pudjiastuti dan Menteri KKP saat ini Edhy Prabowo.

Dikutip TribunWow.com dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (17/12/2019), Jokowi mulanya menyerahkan detil urusan tersebut ke Menteri KKP.

Baca juga: Reaksi Tak Terduga Presiden Jokowi Setelah Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK Karena Korupsi

Ia lanjut mengatakan apa yang menjadi prioritas adalah kesejahteraan masyarakat dan kesehatan lingkungan.

"Ditanyakan ke Menteri KKP Pak Edhy Prabowo," kata Jokowi saat meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi Samboja-Samarinda, Selasa (17/12/2019).

"Yang paling penting menurut saya negara mendapat manfaat, nelayan mendapatkan manfaat, lingkungan tidak rusak, yang penting itu," tambahnya.

Ketika melakukan ekspor benih lobster, ada beberapa hal yang diinginkan oleh Jokowi.

Hal tersebut di antaranya adalah nilai tambah berada di Indonesia, memerhatikan nilai ekonomi, dan juga memerhatikan pelestarian lingkungan hidup.

"Nilai tambah ada di dalam negeri, dan ekspor dan tidak ekspor itu hitungannya dari situ," papar Jokowi.

"Kita tidak hanya melihat lingkungan saja, tapi nilai ekonominya juga dilihat."

"Tapi juga jangan lihat nilai ekonominya saja, lingkungan juga harus tetap kita pelihara."

"Keseimbangan antara itu yang penting," tambahnya.

Soal ekspor benih lobster, Jokowi tidak ingin hanya berfokus pada salah satu sektor, ekonomi maupun lingkungan.

"Bukan hanya bilang jangan, keseimbangan itu yang diperlukan," tegas Jokowi.

Ketika ingin tetap melakukan ekspor benih lobster, Jokowi mengingatkan agar kebijakan tersebut dilakukan dengan hati-hati.

"Jangan juga awur-awuran semuanya ditangkapi, diekspor, itu juga enggak benar," ujar Jokowi.

"Saya kira pakar-pakarnya tahu bagaimana tetap menjaga lingkungan."

"Tidak diselundupkan diekspor secara awur-awuran, tetapi juga nelayan mendapatkan manfaat dari sana, nilai tambah ada di negara kita," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Di Mata Najwa, Ali Ngabalin Menangis Jelaskan Penangkapan Edhy Prabowo: Beliau Sangat Koorporatif.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved