Kisah Anggota Kopassus

Kisah Anggota Kopassus, Berpesan Bisa Survive Saat Berada di Hutan Walau Berbekal Pisau Komando

Setiap prajurit Kopassus, walau hanya bersenjata sebilah pisau komando, harus bisa memenangkan pertempuran.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ist
anggota Kopassus 

Anak didik yang berhasil

Letjen TNI (Purn) Sintong Hamonangan Panjaitan atau biasa dipanggil Sintong Panjaitan lahir di Sumatera Utara, 4 September 1940.

Minat Sintong pada bidang militer muncul saat berumur tujuh tahun.

Saat itu rumahnya kerap terkena bom pesawat P-51 Mustang Angkatan Udara Kerajaan Belanda.

Itulah yang membuat Sintong ingin masuk angkatan udara.

Sintong Panjaitan merupakan TNI lulusan Akademi Militee Nasional (kini Akademi Militer) tahun 1963.

Karier di bidang militer:

Penasihat Militer Presiden BJ Habibie

Sesdalopbang (Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan)

Pangdam IX/Udayana

Danjen Kopassus

Pengalaman Sintong Panjaitan

Sintong Pandjaitan menerima 20 perintah operasi/penugasan di dalam dan luar negeri selama karier militernya. Dia pernah "tersandung" lantaran peristiwa Santa Cruz di Dili.

Pada 1969, Sintong dikutsertakan dalam upaya membujuk kepala-kepala suku di Irian Barat untuk memilih bergabung bersama Indonesia dalam Penentuan Pendapat Rakyat.

Berbagai prestasi Sintong di kesatuan khusus TNI-AD ini mengantarkannya ke kursi Komandan Kopassandha di periode 1985-1987, menggantikan Brigjen Wismoyo Arismunandar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved