Banjir di Tebo
Ketinggian Air Batanghari di Tebo Sudah 8 Meter, Naik 5 Cm per Jam, Banjir Kiriman Dharmasraya
Ketinggian air Sungai Batanghari di Tebo mencapai delapan meter. Petugas PU Provinsi Jambi sebut kenaikan air mencapai 5 centimeter per jamnya.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Ketinggian air Sungai Batanghari di Tebo mencapai delapan meter. Petugas PU Provinsi Jambi sebut kenaikan air mencapai 5 centimeter per jamnya.
Hujan yang melanda Kabupaten Tebo ditambah dengan banjir kiriman dari Kabupaten Dhamasraya, Provinsi Sumatra Barat membuat air sungai Batanghari yang berada di Kabupaten Tebo naik.
Petugas Pemantau Ketinggian Air Sungai Batanghari di Kabupaten Tebo, Nilawati menyampaikan air sungai setiap jam mengalami kenaikan.
"Ketinggian air sungai Batanghari saat ini mencapai delapan meter, padahal satu jam lalu hanya sekitar tujuh meter 43 centimeter," katanya.
Lanjut Nilawati, jika dibandingkan pada tahun sebelumnya pada bulan yang sama, debit air diprediksi akan kembali naik. Pasalnya Kabupaten Dhamasraya, Provinsi Sumatera Barat intensitas hujan tinggi.
Baca juga: Nikita Mirzani Tahan Air Mata Saat Diperlakukan Baik Oleh Sosok Ini, : Aduh Sampai Terharu
Baca juga: Sebelum Edhy Prabowo, Deretan Para Menteri yang Terjerat Kasus dari Zaman Megawati hingga Jokowi
Baca juga: Simak Alasan Millen Cyrus Tidak Mau Merubah Jenis Kelamin, : Bukan Itu Tujuan Aku
"Intensitas hujan di Kabupaten tetangga, Dhamasraya tinggi, secara otomatis air akan mengalir ke Kabupaten Tebo jadi ketinggian air diprediksi akan naik," ungkapnya.
Nilawati menambahkan, jika berkaca pada tahun sebelumnya, dia mengungkapkan setiap akhir tahun sering terjadi banjir dan biasanya sampai awal tahun baru mendatang.
--
2.687 KK di Tebo Terdampak Banjir, Diduga Banjir Kiriman dari Merangin
Sebanyak 2.687 kepala keluarga di Kecamatan Muara Tabir terdampak banjir.
Dari delapan desa yang berada dalam kawasan Kecamatan Muara Tabir terdapat ada enam desa yang terdampak banjir kiriman dari Kabupaten Merangin.
Berdasarkan data yang diterima Tribunjambi.com dari Samsul Hidayat, Camat Muara Tabir menyampaikan desa yang terdampak banjir itu di antaranya Desa Bangko Pintas, Pintas Tuo, Olak Kemang, Embacang Gedang, Tambun Arang, dan Tanah Garo
"Dampak banjir dari enam desa itu ada 2.687 kepala keluarga yang terdata. Mereka ada yang terpaksa meninggalkan rumahnya dan ada juga yang lebih memilih bertahan di rumahnya sambil menjaga barang berharga miliknya," ujar camat, Kamis (26/11/2020).
Dia mengungkapkan bahwa akibat banjir itu juga berdampak pada fasilitas umum ikut terendam air yang mencapai satu meter itu.
"Enam kantor desa juga terendam banjir, serta seluruh fasilitas umum dan juga ibadah di desa tersebut. Ketinggian air berkisar 70 cm," katanya.