Kisah Anggota Kopassus

Kisah Anggota Kopassus, Prajurit Kopassus Ini Hidup Di Empat Zaman dan Disegani

Sebelum menyandang predikat sebagai raja intel Indonesia lalu menjadi Panglima ABRI, Benny Moerdani merupakan sosok prajurit yang terampil dalam peper

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ist
anggota Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Prajurit Kopassus ini hidup di empat zaman. Sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang, zaman Presiden Soekarno kemudian Presiden Soeharto.

Asam garam pertempuran dan misi rahasia telah dirasakan anggota pasukan elite TNI AD ini.

Sebelum menyandang predikat sebagai raja intel Indonesia lalu menjadi Panglima ABRI, Benny Moerdani merupakan sosok prajurit yang terampil dalam peperangan.

Baca juga: Kisah Kopassus, Miliki Kemampuan Rahasia yang Tidak Dimiliki Pasukan Negara Lain

Baca juga: Sosok 3 Jenderal Kopassus Didikan Sintong Panjaitan yang Jadi Orang Pilihan, Ngeri Spesialisasinya

Baca juga: Kopassus Jadi Guru Menembaknya, Tentara Brunei Dibuat Pingsan, Namun Berubah Jadi Penembak Handal

Benny Moerdani ikut berperang melawan penjajah, menjadi prajurit sejak Kopassus masih bernama RPKAD dan bergelut misi-misi, hingga akhirnya menjadi Panglima ABRI dan menteri.

Prajurit Komando Pasukan Khusus ini juga merupakan ahli dunia intelijen Indonesia.

Dia dijuluki raja intel dan sosok yang disegani di Kopassus.

Di beberapa misi Kopassus berisiko tinggi, dia merupakan sang sutradara.

Tak kenal takut

Banyak orang mengenal Benny sebagai pribadi yang tak kenal takut dan kerap bikin 'geleng-geleng' orang yang melihat sikap kerasnya.

Benny Moerdani menjadi satu di antara tokoh yang menonjol saat dilangsungkannya Operasi Trikora di Irian Barat.

Ssook Benny Moerdani juga dikenal sebagai prajurit yang tak kenal takut menjalankan misi-misi berbahaya.

Ketika Operasi Trikora digelar tahun 1960-an, saat itu Benny Moerdani masih berpangkat Kapten.

Ia merupakan satu-satunya perwira yang berani memimpin pasukan Resimen Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau kini bernama Kopassus yang diterjunkan di Irian Barat.

Operasi itu adalah bagian dari pelaksanaan operasi penyusupan (Operasi Trikora).

Meski keberaniannya terkesan nekat setiap pasukan yang diterjunkan ke Irian Barat cenderung gugur karena umumnya mendarat di hutan lebat yang masih liar.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved