Sosok 3 Jenderal Kopassus Didikan Sintong Panjaitan yang Jadi Orang Pilihan, Ngeri Spesialisasinya
Sintong Panjaitan pernah mengalami masa dimana Kolonel Moeng menjadi Komandan Kopassus. Saat itu ada pendidikan keras. Sekira 20 tahun kemudian...
Sintong Panjaitan pernah mengalami masa dimana Kolonel Moeng menjadi Komandan Kopassus. Saat itu ada pendidikan keras bagi calon Kopassus. Sekira 20 tahun kemudian, Sintong menjadi Danjen Kopassus.
TRIBUNJAMBI.COM - Ada komandan Kopassus legendaris yang namanya dikenang hingga sekarang.
Tokoh legendaris di Kopassus itu bernama Kolonel Moeng Pahardimulyo.
Ia merupakan komandan yang keras, namun selalu menjadi teladan bagi pasukannya.
Sosok ini sangat disegani dan telah melahirkan tokoh-tokoh di pasukan elite TNI AD yang terkenal.
Pada masa Kolonel Moeng menjadi komandan, terjadi perubahan warna baret Komando Pasukan Khusus, dari cokelat menjadi merah darah.

Perubahan warna baret itu memiliki cerita tersendiri.
Begitu juga perubahan seragam, dari pakaian dinas lapangan (PDL) loreng khusus "darah mengalir", mengantikan seragam PDL loreng lama.
Baca juga: Letnan Ginting Geleng Geleng Lihat Sniper Kopassus Beraksi, 49 Peluru Kena Musuh, Kebal Ular
Itu terjadi saat Kolonel Moeng Pahardimulyo menjadi Danjen Kopassus, pada 1958-1964.
Kolonel Moeng, Danjen Kopassus legendaris ini memiliki anak didik yang keras, yaitu Sintong Panjaitan.
Sintong memiliki kisah tentang Kolonel Moeng, yang ditulis secara apik dalam sebuah buku berjudul Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009.
Saat itu Republik Indonesia masih berumur muda dan Para Komando rengan dirintis.
Kolonel Moeng Pahardimulyo terkenal keras. Dia sudah menjadi anggota pasukan khusus TNI sejak 1960-an, saat Komando Pasukan Khusus masih bernama RPKAD ( Resimen Para Komando Angkatan Darat).
Banyak cerita tentang Kolonel Moeng yang tak diketahui orang.
Baca juga: Kisah Anggota Kopassus, Korbankan Diri Demi Membela Ibu Pertiwi, Namun Tetap Cerdas Di Ujung Napas
Di antara cerita yang terkenal tentang Moeng, saat dia menelan mentah-mentah telur ular piton. Padahal sebenarnya, ada banyak keteladanan darinya.