KONTROVERSI Baliho Habib Rizieq Shihab, Mayjen Dudung Abdurachman: Kritikan Sedikit, Dukungan Banyak

Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan bahwa kritikan yang diberikan kepada jajarannya masih lebih sedikit dibanding dukungan masyarakat.

Editor: Sulistiono
(Kolase Sripoku.com)
Mayjen TNI Dudung Abdurachman - Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan bahwa kritikan yang diberikan kepada jajarannya masih lebih sedikit dibanding dukungan masyarakat. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengungkap penurunan baliho maupun spanduk Habib Rizieq Shihab merupakan rangkaian panjang penertiban yang berjalan sekitar dua bulan.

Penertipan dilakukan bersama Satpol PP, TNI-Polri.

Baca juga: TERUNGKAP SEMUA Alasan Dudung Abdurachman Masuk TNI, Kini Jadi Pangdam Jaya Berani Lawan FPI, Rizieq

Namun, pihak Front Pembela Islam (FPI) selalu memasang kembali spanduk dan baliho yang telah dicopot.

Mengetahui perkembangan seperti itu, TNI mengambil langkah tegas.

Baca juga: Kisah Masa Kecil Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Dagangan Kleponnya Berantakan Ditendang Prajurit TNI

Memang, langkah Pangdam Jaya memerintahkan penurunan spanduk dan baliho Habib Rizieq Shihab di DKI Jakarta dikritik sebagian pihak karena dianggap tak sesuai dengan tugas pokok TNI.

Menyikapi hal itu, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan bahwa kritikan yang diberikan kepada jajarannya masih lebih sedikit dibanding dukungan masyarakat.

Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah), seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.
Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta (Pangdam Jaya) TNI AD, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah), seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi. (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

“Nah kritikan itu paling sedikit, yang dukungnya banyak, dukungnya lebih banyak. Yang mengkritik itu tidak tahu perjalanannya, ceritanya, bagaimana penurunan baliho,” tegas Dudung, di Makodam Jaya, Senin (23/11/2020).

Dudung menceritakan upaya penurunan spanduk dan baliho tersebut sudah berjalan selama dua bulan yang dilakukan secara bersama-sama oleh Satpol PP, maupun TNI-Polri.

Namun upaya itu ternyata mendapat hadangan dari Front Pembela Islam (FPI) dan memasang kembali spanduk dan baliho yang telah dicopot. Sehingga terpaksa diambil tindakan tegas oleh aparat.

Baca juga: TEGAS Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman: FPI Bubarkan Saja Kalau Coba-coba dengan TNI!

“Lah emang dia siapa? Dia ini siapa? Organisasi apa? Kok pemerintah yang jelas-jelas, Satpol PP kok? Pemerintah itu jelas organisasinya, struktur sudah jelas, kok bisa takut sama mereka, mereka itu siapa?,” tanya Dudung.

Menurut Dudung, apa yang dilakukan aparat TNI tersebut dianggap sudah sesuai demi memberi rasa aman bagi masyarakat.

Apalagi negara harus hadir untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat tanpa adanya intimidasi dari pihak-pihak tertentu yang ingin menerapkan aturan sendiri.

Baca juga: Pernah Jadi Penjual Kayu Bakar dan Loper Koran, Kini Pangdam Jaya TNI AD, Profil Dudung Abdurachman

“Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan yang membuat aturan-aturan dia sendiri. Ini negara hukum harus ada ketetapan hukum yang benar,” kata Dudung.

Langkah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang memerintahkan anggotanya untuk melakukan operasi penurunan baliho dan poster mendapatkan sorotan publik.

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman - Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan bahwa kritikan yang diberikan kepada jajarannya masih lebih sedikit dibanding dukungan masyarakat. ((tangkap layar YouTube TNI AD))

Ada dua kelompok yang terus beradu argumen, baik yang pro maupun yang kontra.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved