Kisah Anggota Kopassus
Kisah Anggota Kopassus, Korbankan Diri Demi Membela Ibu Pertiwi, Namun Tetap Cerdas Di Ujung Napas
Anggota Kopassus ini gugur karena mengorbankan diri menjadi "tameng" rekan-rekannya di medan laga.
Keberanian, kecerdasan dan baktinya pada Ibu Pertiwi, membuat negara menganugerahi KPLB (Kenaikan Pangkat Luar Biasa) kepada Prajurit Satu Suparlan satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yaitu Kopda (Anm).
Tanda jasa Bintang Sakti pun diberikan pada Kopda (Anm) Suparlan pada 13 April 1987, melalui Keppres No. 20/ TK/TH. 1987.
Nama Suparlan terpahat di atas batu granit hitam Monumen Seroja, di Kompleks Markas Besar TNI Cilangkap. Namanya diabadikan sebagai nama Lapangan Udara Perintis di Pusdikpasus Batujajar Bandung yang diresmikan Kasad Jendral TNI Edi Sudrajat pada 26 Mei 1991.
Kepada tujuh personel yang gugur dari Unit Suparlan, negara juga menganugerahkan kenaikan pangkat.
Kiriman surat dari Fretelin
Setelah pertempuran sengit yang menewaskan prajurit Suparlan dan ketujuh personel lainnya, komandan Fretilin mengirimkan surat kepada pasukan Kopassandha.
Surat tersebut berisi tentang pernyataan salut mereka atas keberanian dan perlawanan yang dilakukan Prajurit Satu Suparlan (Tulisan ini bersumber dari Majalah Baret Merah Edisi April 2014)
Baca juga: Sersan Badri Menyamar Selama Setahun, Tak Ngaku Intel Kopassus Meski Ditampar dan Dipalak
Baca juga: Kisah Anggota Kopassus, Mantan Preman Terminal Daftar Jadi Anggota TNI, Sempat Tidak Diterima
Baca juga: Kisah Anggota Kopassus Merayap Selamatkan Anak Kecil Saat Terjadi Kontak Senjata dengan GAM
Baca kisah Kopassus dan pasukan elite TNI di Tribunjambi.com.