Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Yesus Kristus sebagai Juruselamat Dunia

Bacaan Ayat: Matius 1:18 (TB) - Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi Yesus 

Ia mengajak pendengar-Nya untuk menemukan sendiri jawaban atas pergumulan hidupnya.

Melalui banyak perumpamaan, Ia menjangkau kaum awam untuk menemukan kebenaran dengan cara sederhana.

Bagi para ahli Taurat dan Imam, dan kelompok Saduki serta Farisi: pengajaran-Nya terasa janggal karena seringkali menabrak aturan baku yang sudah ada.

Bahkan, Ia dianggap sebagai penyesat, karena beberapa pernyataan-Nya terkesan menyamakan diri sebagai Tuhan; padahal Dia diketahui oleh umum sebagai manusia biasa yang sama dengan mereka.

Injil Matius membawa pesan menarik untuk diperhatikan ketika dalam tulisannya menyatakan bahwa, Maria yang sedang bertunangan dengan Yusuf, telah mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri.

Hal ini paralel dengan berita Kitab Kejadian yang menyatakan bahwa keturunan seorang perempuan akan meremukkan kepala ular; dan Kitab Yesaya yang menyebutkan bahwa seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Imanuel (Allah menyertai kita).

Padahal dua kitab tersebut telah ditulis ratusan tahun sebelumnya.

Injil Matius hendak menegaskan tentang kelahiran-Nya yang ajaib: bukan kelahiran secara biologis, karena perjumpaan sel sperma dengan ovum, dalam sebuah pernikahan; tetapi karena kehendak Allah sendiri dalam kuasa Roh Kudus (yaitu Roh Allah sendiri), sehingga ada bayi Yesus dalam rahim Maria.

Dalam bahasa yang sederhana, Allah hanya meminjam rahim Maria untuk mewujud menjadi manusia yaitu Yesus.

Hal ini ditegaskan dalam Injil Yohanes yang mengatakan bahwa: pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita.
Kelahiran-Nya yang ajaib ini membawa konsekuensi logis, bahwa Yesus itu suci.

Dia tidak berdosa.

Itu artinya, keberadaan diri-Nya berbeda dengan manusia pada umumnya, karena manusia sejak dalam kandungan telah berdosa.

Perlu dipahami bahwa sampai dengan saat ini, satu-satunya yang suci dan tidak berdosa dalam kehidupan hanyalah Allah sendiri.

Kenyataan bahwa Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia semakin ditegaskan oleh keempat Injil yang menulis bahwa ketika Yesus berkata-kata, Ia langsung berkata-kata berdasarkan otoritas-Nya sendiri sebagai Firman Allah.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved